Thu 24/10/2024
  Admin Berita Berita

150 Nelayan Ikuti Bimtek Garapan Dinas Perikanan, Pjs Bupati AHK: Rendah Investasi di Bidang Kelautan dan Perikanan di Kutim Jadi Isu Penting



SANGATTA – Sebanyak 150 nelayan mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Garapan Dinas Perikanan Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kamis (24/10/2024) di Ruang Pelangi, Hotel Royal Sangatta. Kegiatan tersebut dibuka oleh Jabatan Sementara (Pjs) Bupati Kutim Agus Hari Kesuma (AHK). Narsumber dalam kegiatan ini sebanyak 6 orang, 3 diantaranya dosen dari Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Mulawarman (UNMUL). 1 orang dari Kementerian Keluatan dan Perikanan dan 1 orang lagi Badan Restirasi Gambut dan Mangrove Republik Indonesia.

Di tempat itu, Pjs) Bupati Kutim Agus Hari Kesuma (AHK) menyebut, bahwa potensi perikanan yang ada di Kutim dapat menjadi basis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, melalui dukungan berupa kapasitas suplay ikan yang besar, mengahasilkan industri pengolahan hasil perikanan dari hulu dan hilir sehingga mampu menyerap tenaga kerja yang banyak.  

“Pembangunan sektor kelautan dan perikanan di wilayah ini belum termanfaatkan secara maksimal. Dimana sebagian besar usaha penangkapan ikan secara tradisional, rendah teknologi dan berukuran mikro dan kecil,” sebut Pjs Bupati Agus Hari Kesuma.

IMG-20241024-WA0013(1).jpg 2.21 MB

Kepada stakeholder, AHK meminta untuk lebih meningkatkan potensi sumber daya perikanan secara optimal dan keberlanjutan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku sehingga bisa menjadi basis dan andalan dalam pertumbuhan ekonomi.

Lebih lanjut ia menambahkan, rendah investasi bidang kelautan dan perikanan di Kabupaten Kutai Timur menjadi isu penting bagi pengembangan sektor perikanan. Oleh karena itu, agar meningkatkan investasi perlu didukung dengan strategi yang dapat digunakan dalam meningkatkan pendapatan usaha perikanan tangkap, Kabupaten Kutai Timur sebagai salah satu daerah penyangga bagi ibukota negara (IKN). 

“Melalui kegiatan ini saya berharap dapat meningkatkan pengatahuan, dan wawasan nelayan-nelayan tradisional guna pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang lebih efektif dan bertanggung jawab,” ucapnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kutim Yuliansyah mengatakan, Kabupaten Kutim memiliki perairan umum, daratan yaitu sungai, danau, rawa dan genangan air lainnya yang cukup luas. Pemanfaatan potensi perairan umum cukup maksimal. Untuk meningkatkan kebutuhan masyarakat akan hasil perikanan umumnya, dibutuhkan sarana penangkapan ikan yang cukup memadai, berupa perahu, mesin, alat penangkap ikan dan alat bantu penangkapan ikan.

“Kebutuhan masyarakat Kutim akan konsumsi hasil hasil tangkapan di parairan umum cukup meningkat, mengingat masyarakat pedalaman sangat menyukai diperairan umum. Selain itu, juga memiliki garis pantai yang cukup panjang. Potensi perairan pesisir yang cukup melimpah kedepannya dapat dikelola dengan maksimal,” ujarnya.

Yulainsyah mengungkapkan, nelayan-nelayan yang ada di Kabupaten Kutim pada saat ini tergabung dalam kelompok-kelompok nelayan, yaitu kelompok nelayan di perairan umum/perairan daratan berjumlah 194 kelompok, sedangkan kelompok nelayan di perairan pesisir berjumlah 257 kelompok. Setiap nelayan terdiri dari 10-15 orang nelayan. Jumlah kelompok nelayan saat ini, totalnya 451 kelompok. Jumlah Rumah Tangga Perikanan (RTP) yang tercatat di Dinas Perikanan berjumlah 3.174 RTP, untuk daerah pesisir 2.583 RTP untuk perairan umum daratan, Total jumlah nelayan 5.757 nelayan.

Dalam rangka meningkatkan wawasan dan pengatahuan nelayan, maka kami dari Dinas Perikanan mengadakan Sosialisasi Usaha Perikanan Tangkap. Adapun sosialisasi Usaha Perikanan Tangkap diadakan di 4 kecamatan yaitu, Kecamatan Sangatta Utara dengan peserta 150 nelayan, Kecamatan Sangkulirang dengan peserta 100 nelayan, Kecamatan Telen dengan peserta 150 dan Kecamatan Muara Bengkal dengan peserta 100 nelayan. Total nelayan yang mengkuti kegiatan-kegiatan sosialisasi sebanyak 500 nelayan.

“Kiranya dengan mengikuti acara ini, para nelayan dapat menambah wawasan dan pengatahuan di bidang perikanan, khususnya usaha perikanan tangkap,” pungkas Yuliansyah. 

Penulis : Wak Hedir

#Footnote
Kabupaten Kutai Timur adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, di Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Sangatta. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 35.747,50 km² atau 17 persen dari luas Provinsi Kalimantan Timur. Kabupaten Kutai Timur yang terbentuk sejak 12 Oktober 1999 berdasarkan UU. 47 Tahun 1999 ini memiliki jumlah penduduk 425.613 jiwa (semester 1 tahun 2022), terdiri dari 18 kecamatan, 139 desa definitif, 11 desa persiapan dan 2 kelurahan.