
Sebagai Upaya untuk Menekan AKI dan AKB di Kutim, Dinkes Kutim Gelar AMP-SR
SANGATTA- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menggelar Orientasi audit maternal perintal surveilans respon (AMP-SR) yang berlangsung diruang Pelangi, Royal Victoria Sangatta Utara, Selasa (18/3/2025).
Kegiatan yang bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). AMP-SR dilakukan dengan menganalisis penyebab kesakitan dan kematian ibu dan bayi tersebut di buka oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pamkesra) Setkab Kutim Posisi Suryo Renggono mewakili Bupati Ardiansyah Sulaiman yang berhalangan hadir.
Poniso (biasa ia disapa), menyebut, Pemerintah Daerah memberikan perhatian secara serius terhadap persoalan mengenai AKI dan AKB yang saat ini masih cukup tinggi terjadi di Kabupaten Kutim. Berbagai langkah strategis terus diupayakan untuk terus menekan terjadinya AKI dan AKB di seluruh wilayah Kutim.
Salah satunya dengan menghadirkan pusat layanan kesehatan berupa Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang saat ini sudah tersebar di berbagai wilayah yang dilengkapi dengan alat kesehatan serta tenaga ahli terutama dokter spesialis kandungan.
"Termasuk yang kita lakukan hari ini. Dan pemerintah daerah mengapresiasi kegiatan ini, yang tujuannya untuk memberikan pelayanan dasar yang lebih optimal kepada masyarakat, " ujarnya di hadapan Kepala Dinkes Kutim Bahrani serta undangan lainnya.
Berkaitan dengan kegiatan yang akan berlangsung selama 4 hari mulai tanggal 17 hingga 20 Maret tersebut. Merupakan bagian dari implementasi rencana program nasional terkait peningkatan kualitas sumber daya manusia dan berdaya saing. Terkait kesehatan masyarakat yang berfokus kepada peningkatan layanan kesehatan dasar yang berfokus pada peningkatan promotif dan preventif yang didukung oleh tekhnologi informasi.
"Strategi tersebut merupakan upaya meningkatkan kesehatan ibu dan anak serta pencegahan dan pengendalian penyakit serta meningkatkan sistem kesehatan masyarakat, diantara indikatornya adalah penurunan angka kematian ibu, bayi, termasuk stunting, " pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kutim Bahrani mengatakan, kegiatan yang menghadirkan narasumber dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Perkumpulan Obstetri Dan Ginekologi Indonesia serta Dinkes Kalimantan Timur tersebut menjadi bagian dari upaya untuk menekan AKI dan AKB di Kutim. Serta meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu terutama bagi ibu dan anak.
"Selain ada peningkatan kapasitas bagi tenaga kesehatan yang bekerjasama dengan Rumah Sakit Umum Kudungga. Nantinya kita juga akan melaksanakan Perjanjian kerjasama yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat," ucap Bahrani
Untuk diketahui, kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan dari 3 Puskesmas yakni Sangatta Utara, Sangatta Selatan serta Teluk Lingga serta 10 rumah sakit daerah dan swasta yang ada di Kutim.
Penulis : Tejho
#Footnote
Kabupaten Kutai Timur adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, di Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Sangatta. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 35.747,50 km² atau 17 persen dari luas Provinsi Kalimantan Timur. Kabupaten Kutai Timur yang terbentuk sejak 12 Oktober 1999 berdasarkan UU. 47 Tahun 1999 ini memiliki jumlah penduduk 425.613 jiwa (semester 1 tahun 2022), terdiri dari 18 kecamatan, 139 desa definitif, 11 desa persiapan dan 2 kelurahan.