Wed 20/12/2023
  admin Berita

Untuk Temukan PTM Sejak Dini, Dinkes Kutim Lakukan Pemeriksaan ke Instansi-Instansi di Lingkup Pemkab Kutim

SANGATTA - Untuk menemukan Penyakit Tidak Menular (PTM), khususnya terhadap penyakit hipertensi (darah tinggi) dan kencing manis lebih dini, maka Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) melalui Dinas Kesehatan melakukan sebuah terobosan program. Yakni melakukan pemeriksaan deteksi dini ke isntansi yang ada di lingkup Pemkab Kutim. 

Rabu (20/12/2023) Dinkes melalui Puskesmas Teluk Lingga, melakukan pemeriksaan di Dinas Komunikasi dan Informatika, Statistik dan Persandiaan (Diskominfo Staper Kutim). 

Tim medis dari Puskesmas Teluk Lingga, dikoordinir oleh Siti Nur Aisah selaku pemegang program pengendalian Penyakit Tidak Menular di Puskesmas Teluk Lingga, didamping tim medis lainnya, disambut dengan baik oleh Sekretaris Diskominfo Staper Kutim Rasyid beserta para Kapala Bidang dan Pejabat Struktural dan Fungsional dan para staff Diskominfo Staper Kutim, di Ruang Media Center, Kantor Diskominfo Staper Kutim.

Sekretaris Diskominfo Staper Kutim, Rasyid ditemui usai lakukan pemeriksaan itu, mengapresiasi dan mengucap terima kasih atas kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinkes Kutim ini. Melalui kegiatan pemeriksaan itu, dirinya berharap para staff Diskominfo bisa mengetahui lebih dini, terkait penyakit tidak menular dari pemeriksaan yang dilakukan.

“Kami menyambut baik dan berterima kasih atas kegiatan ini. Kesempatan ini dapat dimanfaatkan untuk mengetahui apakah kita terdeteksi penyakit tidak menular seperti hipertensi dan diabetes. Sehingga bisa mencegah dan melakukan pengobatan apabila terdeteksi. Ini ada pemeriksaan asam urat dan gula darah, kita berharap ke depan bisa ditambah lagi jenis pemeriksaannya,” harapnya. 


Sementara itu, Siti Nur Aisah menjelaskan, kegiatan itu satu trobosan program kegiatan dari pengendalian penyakit tidak menular, dari Dinkes yang ditugaskan ke Puskesmas Teluk Lingga adalah pemeriksaan deteksi dini diabetes melitus ke instansi.

“Kami telah melakukan pemeriksaan ke beberapa instansi (perangkat daerah). Dan ini (Diskominfo Staper Kutim) adalah yang ke 20. Tujuannya dari kegiatan ini, adalah pengenadalian penyakit tidak menular. Dan salah satu penyakit tidak menular adalah diabetes melitus yang lebih dikenal dengan kencing manis,” terangnya.
 
Lebih lanjut ia mengatakan, langkah awal yang  dilakukan pihaknya adalah deteksi dini dengan pemeriksaan itu. Diharapkan dengan deteksi lebih cepat, bisa menemukan dan bisa memberikan edukasi kepada pasien untuk yang belum berobat. Dan bagi yang sudah berobat, agar tidak terputus untuk terus minum obatnya.

“Karena penyakit yang tidak menular ini minum obatnya berkepanjangan. Dengan ditemukannya kasus lebih awal, insyah allah komplikasinya lebih ringan,” ucapnya. 

Lebih lanjut ia mengatakan, dari beberapa dinas ada ditemukan kasus, sekitar 3-5 ditemukan. Kepada mereka yang ditemukan kasus, diberikan motivasi untuk berobat.

“Karena diabetes ini komplikasinya sangat besar kalau kita tidak segera tangani, bisa berpengaruh ke semua organ seperti mata, jantung, ginjal, ke kulit. Bahkan bisa menyebabkan kebutaan kalau tidak segera ditangani. Deteksi dini ini tujuan untuk memimalisir komplikasi,” jelasnya. 

“Kami di Puskesmas Teluk Lingga ada inovasi yang namanya Gedesinis (Gerakan deteksi dini, hipertensi dan kencing manis). Pesan dari program PTM ini, untuk menuju hidup sehat berkualitas adalah CERDIK. C=cek kesehatan berkala, E=enyahkan asap rokok, R=rajin aktifitas fisik, D=diet seimbang, I=istirahat yang cukup, K=Kelola stress dengan baik,” tutupnya. 

Penulis : Wak Hedir

#Footnote
Kabupaten Kutai Timur adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, di Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Sangatta. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 35.747,50 km²  atau 17 persen dari luas Provinsi Kalimantan Timur.  Kabupaten Kutai Timur yang terbentuk sejak 12 Oktober 1999 berdasarkan UU. 47 Tahun 1999 ini memiliki jumlah penduduk 425.613 jiwa (semester 1 tahun 2022), terdiri dari 18 kecamatan, 139 desa definitif, 11 desa persiapan dan 2 kelurahan.