Masjid Agung Sangatta selesai dibangun. Namun, sejak didirikan pada 2011 lalu, hingga saat ini masjid yang berdiri di atas tanah 10.000m2 dengan luas bangunan 500m2 ini belum memiliki nama. Cukup bingung menamai masjid yang menalan anggaran Rp 281,3 miliar tersebut.
Sempat mencuat Masjid Al-Faroek. Ini diadopsi dari mantan Bupati Kutim, Awang Faroek Ishak. Hanya saja usulan tersebut belum final hingga saat ini. Pasalnya tim masih mengkaji hal itu.
Dirinya selaku Bupati Kutim, siap mengaminkan apapun hasilnya. Asal nama tersebut tidak bertentangan dan sesuai dengan kaidah islam. Intinya, masjid yang bisa menampung 5.000 jamaah tersebut memiliki nama.
“Kami serahkan kepada tim untuk mengkaji hal ini (nama masjid Sangatta). Tetapi asal jangan Al-Kudungga. Enggak mungkin. Apalagi Al-Ismunandar,” katanya usai perayaan Hari Ulang Tahun-nya yang ke 56, sebagaimana dikutip dari
Untuk diketahui, Masjid Agung Sangatta yang didominasi warna hijau tersebut dibangun dengan arsitektur Timur Tengah modern. Terdapat banyak keindahan masjid terbesar di Kutim ini. Seperti menara Asmaul Husna memiliki 17 lantai dengan tinggi 99 meter. Disampingnya terdapat pula empat menara setinggi 66 meter.
Tidak hanya itu, terdapat pula fasilitas penunjang lainnya. Seperti parkir, taman, gudang, tempat penitipan sepatudan sandal, Aula Serba Guna, Perpustakaan, Kantor Sekretariat, penyejuk udara, sound system dan multimedia, pembangkit listrik, kamar mandi dan WC, tempat wudhu serta sarana ibadah.
Terdapat pula aktivitas lainnya seperti pemberdayaan zakat, infaq, shodaqoh dan wakaf, pengajian rutin, dakwah Islam/tabliq akbar, hari besar islam,sholat jumat, dan ibadah sholat fardhu.