
Berkolaborasi dengan BLUD serta Babinsa, Kecamatan Ranpul Terus Gaungkan Penekanan Stunting
RANTAU PULUNG – Upaya serius untuk menekan angka stunting di Kecamatan Rantau Pulung (Ranpul) Kabupaten Kutai Timur, terus digaungkan melalui kolaborasi antara Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) setempat dan Babinsa (Bintara Pembina Desa). Kepala BLUD Rantau Pulung, dr. Habibi bersama Babinsa SERMA Ansar, menegaskan komitmen mereka untuk mencapai target zero stunting di wilayah tersebut.
Ditemui usai kegiatan bedah angka stunting di BPU kantor Camat Rantau Pulung, Rabu (26/2/2025) dr. Habibi menjelaskan penanganan stunting bukanlah pekerjaan instan.
“Kami telah mengerjakan masalah stunting ini sejak tahun-tahun sebelumnya. Sebelum masuk ke ranah penanganan stunting, kami fokus pada identifikasi keluarga berisiko stunting. Sebelum acara ini, kami bersama tim, termasuk Kadis dan TPPS terkait, turun ke Desa Mukti Jaya. Setelah pengukuran, ditemukan anak yang mengarah ke berisiko stunting. Di situlah pentingnya kerja sama tim untuk meningkatkan kewaspadaan semua pihak,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menambahkan stunting dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti pola asuh, kondisi personal dan sanitasi lingkungan.
“Kami harus bergotong-royong. Tidak bisa bekerja sendiri-sendiri. Semua pihak harus terlibat,” tegasnya.
Dengan sinergi ini, dr. Habibi optimistis stunting di Rantau Pulung bisa ditekan hingga zero stunting.
“InsyaAllah, dengan kerja sama semua pihak, target zero stunting di Rantau Pulung bukan sekadar wacana,” tutup dr. Habibi penuh keyakinan.
Dukungan penuh juga datang dari Babinsa SERMA Ansar, menegaskan keterlibatan TNI dalam program pemerintah, termasuk penanganan stunting, adalah bentuk pengabdian kepada masyarakat.
“Kami dari Kodim 0909 Kutai Timur sangat mendukung program ini. Turun langsung ke lapangan seperti yang dilakukan hari ini adalah langkah tepat untuk memahami kondisi riil,” ucap Ansar yang telah bertugas di Kecamatan Rantau Pulung selama 19 tahun.
Ia mengapresiasi langkah proaktif tim BLUD dan Camat Rantau Pulung yang terjun ke lokasi untuk memastikan data akurat.
“Selama ini, informasi lapangan mungkin hanya bersumber dari laporan pihak lain, sehingga data kurang valid. Dengan pendekatan langsung, saya yakin angka stunting bisa ditekan hingga 50%, bahkan lebih rendah. Kami akan terus mendukung sampai target zero stunting tercapai,” tambahnya. (*)
#Footnote
Kabupaten Kutai Timur adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, di Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Sangatta. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 35.747,50 km² atau 17 persen dari luas Provinsi Kalimantan Timur. Kabupaten Kutai Timur yang terbentuk sejak 12 Oktober 1999 berdasarkan UU. 47 Tahun 1999 ini memiliki jumlah penduduk 425.613 jiwa (semester 1 tahun 2022), terdiri dari 18 kecamatan, 139 desa definitif, 11 desa persiapan dan 2 kelurahan.