
Bupati Kutim Sampaikan Pidato Perdana dalam Rapat Paripurna DPRD ke-XXIX
SANGATTA - Selasa, (04/03/2025) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur menggelar Rapat Paripurna ke-XXIX dengan agenda penyampaian pidato perdana Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, yang didampingi oleh Wakil Bupati Mahyunadi untuk masa jabatan 2025-2030.
Rapat yang berlangsung di Ruang Paripurna DPRD Kutai Timur ini dipimpin langsung oleh Ketua DPRD, Jimmi serta dihadiri oleh Wakil Ketua I Sayid Anjas, Wakil Ketua II Prayunita, dan seluruh anggota DPRD Kutai Timur. Turut hadir dalam acara ini Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Kutai Timur, Para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Instansi Vertikal, serta Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, Para tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, dunia usaha, serta seluruh elemen masyarakat.
Setelah dibuka oleh Ketua DPRD Kutai Timur, Bupati Ardiansyah Sulaiman menyampaikan pidato perdananya dengan penuh semangat dan optimisme. Ia menekankan bahwa hari ini merupakan momen bersejarah dalam perjalanan pembangunan Kabupaten Kutai Timur.
“Kami hadir di sini bukan hanya sebagai pemimpin, tetapi sebagai pelayan masyarakat yang siap bekerja dengan penuh tanggung jawab demi kemajuan dan kesejahteraan rakyat Kutai Timur,” ujar Bupati Ardiansyah.
Dalam pidatonya, ia juga mengungkapkan rasa syukur atas kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat Kutai Timur. Ia berjanji akan menjalankan amanah ini dengan penuh dedikasi, integritas, dan semangat pengabdian.
Bupati Ardiansyah juga menyampaikan apresiasi kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang telah menyelenggarakan pemilihan kepala daerah secara demokratis, serta TNI dan Polri yang telah menjaga keamanan selama proses pemilu berlangsung.
Dalam pidatonya, Bupati Ardiansyah menyoroti beberapa tantangan utama yang dihadapi Kabupaten Kutai Timur, antara lain Ketergantungan Ekonomi pada Sektor Tambang, Kutai Timur memiliki pertumbuhan ekonomi tertinggi kedua di Kalimantan Timur, namun masih bergantung pada sektor ekstraktif, terutama pertambangan, fluktuasi harga komoditas global dan dampak lingkungan menjadi tantangan yang harus dihadapi dengan strategi diversifikasi ekonomi.
Selanjutnya Kesenjangan Infrastruktur, Masih banyak wilayah yang mengalami keterbatasan akses jalan, listrik, air bersih, irigasi, dan layanan telekomunikasi, pemerataan infrastruktur menjadi prioritas agar seluruh masyarakat bisa merasakan manfaat pembangunan secara adil. Berikut peningkatan kesejahteraan sosial, Meskipun indikator kesejahteraan meningkat, masih terdapat tantangan dalam pengentasan kemiskinan, pengurangan pengangguran, serta peningkatan kualitas pendidikan dan layanan kesehatan. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terus meningkat, tetapi perlu percepatan dalam peningkatan kualitas SDM agar lebih berdaya saing.
Kemudian, keberlanjutan pembangunan dan lingkungan jidup, Kutai Timur harus menyeimbangkan pemanfaatan sumber daya alam dengan pelestarian lingkungan, Konsep pembangunan hijau dan berkelanjutan akan menjadi salah satu strategi utama pemerintahan baru, Selanjutnya Reformasi Tata Kelola Pemerintahan, Transparansi, akuntabilitas, dan peningkatan kualitas layanan publik menjadi fokus utama dalam menjalankan birokrasi yang lebih efisien dan responsif terhadap masyarakat.
Dalam kesempatan ini, Bupati Ardiansyah juga memperkenalkan visi besar pembangunan Kutai Timur untuk lima tahun ke depan
“Terwujudnya Kutai Timur yang Tangguh, Mandiri, dan Berdaya Saing.”
Untuk mewujudkan visi tersebut, telah dirumuskan lima misi utama 1. Pembangunan SDM yang berakhlak mulia, sehat, cerdas, dan berdaya saing. 2. Transformasi ekonomi berbasis pertanian, perkebunan, kehutanan, pariwisata, peternakan, perikanan, dan kelautan. 3. Pemerintahan yang tangguh dan berintegritas. 4. Peningkatan infrastruktur dasar dan digital untuk mendukung konektivitas wilayah. 5. Pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan dan berwawasan hijau.
Selain itu, pemerintah daerah juga telah menetapkan tiga sasaran strategis utama: 1. Pembangunan SDM yang unggul dan berkualitas. 2. Pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan berorientasi pada hilirisasi industri. 3. Keberlanjutan infrastruktur pembangunan dengan prinsip inklusivitas dan ramah lingkungan.
Orang nomor satu di Kutim ini juga menyampaikan untuk mendukung realisasi visi dan misi ini, Pemkab Kutai Timur telah menyiapkan 50 Program Unggulan, yang terbagi ke dalam tiga kategori utama 1. Program KUTIM HEBAT yakni Fokus pada peningkatan layanan dasar dan kesejahteraan masyarakat. 2. Program Desa Hebat adalah endorong percepatan pembangunan di wilayah pedesaan. 3. Program Kota Hebat yaitu pengembangan kawasan perkotaan agar lebih maju dan kompetitif.
Lebih jauh Bupati Ardiansyah menegaskan bahwa pembangunan Kutai Timur memerlukan sinergi dari seluruh elemen masyarakat. Ia mengajak DPRD, dunia usaha, akademisi, media, dan masyarakat sipil untuk bersama-sama membangun daerah yang lebih maju, tangguh, dan berdaya saing.
“Kami yakin bahwa dengan kerja keras, sinergi, dan dukungan dari semua pihak, Kutai Timur dapat bergerak maju menuju visi besar kita bersama, selaras dengan Visi Kalimantan Timur dan Visi Indonesia Emas 2045,” ujar Ardiansyah.
Di akhir pidatonya, Bupati Ardiansyah Sulaiman mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa Ramadan kepada seluruh masyarakat Kutai Timur.
“Semoga bulan suci ini membawa keberkahan dan semangat baru bagi kita semua dalam membangun daerah yang kita cintai,” tutupnya.
Penulis : Wiryadi
#Footnote
Kabupaten Kutai Timur adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, di Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Sangatta. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 35.747,50 km² atau 17 persen dari luas Provinsi Kalimantan Timur. Kabupaten Kutai Timur yang terbentuk sejak 12 Oktober 1999 berdasarkan UU. 47 Tahun 1999 ini memiliki jumlah penduduk 425.613 jiwa (semester 1 tahun 2022), terdiri dari 18 kecamatan, 139 desa definitif, 11 desa persiapan dan 2 kelurahan.