Tue 02/04/2024
  admin Berita

Dinkes Kutim Lakukan Monev Pendampingan Terhadap Pasien TBC RO, Tahun 2030, Kasus TBC Diharapkan Bisa Turun

SANGATTA - Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melakukan Monitoring dan evaluasi ( Monev) pendampingan pasien TBC Resistan Obat (TBC RO), Selasa, (2/4/2024) di Ruang Rapat Diskominfo Staper Kutim. Monev ini juga diikuti secara virtual oleh petugas Puskesmas wilayah kerja di Kecamatan Kongbeng.

Kegiatan monev ini dipimpin langsung oleh sekretaris Dinkes Kutim M Yusuf mewakili Kepala Dinas. Hadir juga Ketua Perkumpulan Pemberantasan Tuberklosis Indinesia (PPTI) Kutim  dr Aisyah yang juga mantan Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak beserta jajarannya, serta petugas Puskesmas wilayah kerja Sangatta Utara, Sangatta Selatan, Teluk Lingga dan para kader Pengawas Minum Obat (PMO).

Disampaikan oleh Sekretaris Dinkes M Yusuf bahwa kegiatan ini merupakan kepanjangan tangan dari Kemenkes tentang investigasi kontak, selain itu juga perpanjangan tangan dari Dinkes yang aktif mencari  kasus TBC. Di Kutim terdapat 3 pasien TBC RO yaitu di Sangatta Utara, Teluk Lingga dan Kongbeng.

“Kasus kontak itu misalnya ada kasus TBC dan kita harus mencari 10 – 15 orang di masyarakat yang kemungkinan sudah terjadi penularan oleh penderita TBC. Kita skrining siapa tau ada yang tertular untuk diobati,” ujar M Yusuf.

Lebih jauh ia berharap di tahun 2030, kasus TB benar-benar bisa menurun. Oleh karena itu, pihaknya sudah melebarkan sayap,  sebelumnya sudah di Sangatta Utara dan Sangatta Selatan, sekarang sudah sampai ke Rantau Pulung, Bengalon bahkan sudah sampai ke Kongbeng dan Muara Bengkal.

“Mudah-mudahan se Kutim investigasi kontak akan terus berjalan. Apalagi yang melaksanakannya bukan hanya Dinkes dan puskesmas, diharapkan dengan cara ini kasus TB RO bisa kita dapatkan,” harapnya.

Dirinya menyebut untuk kasus TBC RO perlu dilakukan penanganan khusus..Namun masyarakat tidak usah takut karena pihaknya sudah mengantisipasi agar pasien tersebut berobatnya tidak setengah-setengah atau resistant untuk penyelesaian pengobatan.

Sementara itu, Ketua PPTI Kutim dr Aisyah mengatakan kegiatan ini merupakan evaluasi dukungan untuk pasien TBC RO agar terus berobat secara teratur. Oleh karena itu, perlu berbagai elemen untuk bergabung, seperti kader PMO, para petugas dan ada orang yang mensuport  agar terus meminum obat.

“Disini kita menyamakan persepsi dan PPTI mengkordinir  kader-kader PMO dilapangan untuk membantu Dinkes,” pungkas dr Aisyah.

Penulis : Daus
Editor:  Wak Hedir

#Footnote
Kabupaten Kutai Timur adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, di Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Sangatta. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 35.747,50 km²  atau 17 persen dari luas Provinsi Kalimantan Timur.  Kabupaten Kutai Timur yang terbentuk sejak 12 Oktober 1999 berdasarkan UU. 47 Tahun 1999 ini memiliki jumlah penduduk 425.613 jiwa (semester 1 tahun 2022), terdiri dari 18 kecamatan, 139 desa definitif, 11 desa persiapan dan 2 kelurahan.