Sat 26/04/2025
  Admin Berita Berita

Hadiri Syawalan Keluarga Besar Muhammadiyah, Aisten Admum Sudirman Harap Mampu Warnai Pendidikan di Sangatta dan Kutim



SANGATTA — Dalam suasana penuh kebersamaan dan kehangatan Syawal, Asisten Administrasi Umum (Asisten III) Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Sudirman Latif, mewakili pemerintah daerah menghadiri acara Syawalan Keluarga Besar Muhammadiyah di Pesantren Ar Raihana Muhammadiyah Boarding School (MBS) Putri Kutim pada Sabtu (26/4/2025) atau bertepatan dengan 27 Syawal 1446 H.

Acara ini menjadi momentum istimewa karena sekaligus dirangkai dengan peresmian Baitul Hikmah Perpustakaan dan Saung Mengaji dan Literasi di lingkungan Pesantren Ar Raihana. Dua fasilitas baru ini diharapkan menjadi pusat pengembangan literasi dan keislaman, sebagai bentuk nyata komitmen Muhammadiyah dalam membangun peradaban berbasis ilmu dan akhlak.

Suasana syawalan semakin semarak dengan berbagai penampilan dari anak-anak didik. TK ABA tampil mempersembahkan kreativitas mereka, disusul persembahan seni dari santri Pesantren Muhammadiyah Boarding School.

Tapak Suci Pimpinan Daerah 223 Muhammadiyah Sangatta juga turut menampilkan atraksi bela diri, memperlihatkan semangat keislaman dan kedisiplinan.

Sementara itu, lantunan ayat suci Al-Qur’an yang merdu dari Farihah dan Balqis membuka acara dengan khidmat.

Momen istimewa lainnya adalah pidato tiga bahasa bertema Palestina yang disampaikan oleh Qinayah, Latifah, dan Nimatul Jannah. Ketiganya membawakan orasi dalam Bahasa Arab, Inggris, dan Indonesia, menunjukkan kemampuan multibahasa sekaligus menegaskan dukungan moral untuk Palestina.

Acara syawalan ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, seperti Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Timur, Machnun, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kutim KH Suyuti, perwakilan Lanal Sangatta, serta keluarga besar Muhammadiyah se-Kutai Timur.

Ketua Panitia, dr. Naila M Tazkiyyah, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa persiapan acara ini hanya berlangsung dalam waktu singkat, yakni sekitar satu pekan. Meski dengan waktu terbatas, acara dapat terlaksana dengan lancar dan penuh kekhidmatan.

“Kami mengusung tema syawalan tahun ini ‘Berkemajuan dan Bergerak Bersama Membangun Kepedulian’. Ini adalah momentum mempererat ukhuwah dan sekaligus menunjukkan bahwa Muhammadiyah hadir membangun dengan semangat kolektif,” kata dr. Naila.

Dalam sambutannya, Ketua PDM Muhammadiyah Kutim, KH Suyuti, menegaskan bahwa tradisi syawalan adalah warisan silaturahmi yang harus dipertahankan dan dikembangkan. Ia juga menekankan pentingnya peran Muhammadiyah dalam menjelaskan Islam sebagai agama kemajuan — sebuah ajaran yang tidak hanya berfokus pada ibadah ritual semata, tetapi juga pada pengembangan ilmu, budaya, dan peradaban.

“Tujuan utama syawalan ini adalah mempererat silaturahmi, bertemu dengan sesama pengurus, kader, dan keluarga besar Muhammadiyah. Ini adalah ajang memperkuat komitmen dalam membangun umat dan bangsa,” ujar KH Suyuti.

Mewakili Bupati Kutim, Sudirman Latif dalam sambutannya mengucapkan Minal Aidzin Walfaidzin, memohon maaf lahir dan batin kepada seluruh keluarga besar Muhammadiyah. Ia mengapresiasi pelaksanaan syawalan yang dinilainya sebagai langkah positif untuk mempererat ukhuwah Islamiyah.

“Kalau di luar sana ada tradisi halal bihalal, hari ini kita melakukan syawalan. Ini adalah langkah yang sangat baik untuk menjaga kekompakan umat,” ungkapnya.

Lebih jauh, Sudirman Latif menyampaikan bahwa sektor pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia menjadi program prioritas pemerintah Kutai Timur. Ia menyoroti pentingnya peran keluarga dan lembaga pendidikan dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks.

“Anak-anak generasi saya dulu tantangannya masih bisa kita kontrol. Tapi anak-anak hari ini, generasi milenial dan generasi Z, menghadapi tantangan yang lebih berat, terutama dari pengaruh media sosial. Orang tua harus lebih berhati-hati mendidik anak-anak kita agar tidak kalah dalam pergaulan,” tegasnya.

Ia menekankan bahwa pembangunan Kutai Timur tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah. Diperlukan kolaborasi dengan semua elemen masyarakat, termasuk Muhammadiyah.

“Mari berkolaborasi membangun Kutai Timur. Kami berharap Pesantren Muhammadiyah Boarding School ini mampu mewarnai wajah pendidikan di Sangatta dan Kutim secara luas. Muhammadiyah harus mampu memberi warna dalam pembangunan daerah kita,” tambah Sudirman Latif.

Rangkaian acara ditutup dengan tausyiah dari Ustadz Macsnun Usni yang membakar semangat hadirin untuk terus bergerak dalam kebaikan.

Dilanjutkan dengan orasi ilmiah oleh Dr. M Iffan Fanani yang menyoroti pentingnya peran umat Islam dalam membangun masyarakat beradab.

Tak ketinggalan, acara ditutup dengan doa bersama untuk Palestina yang dipimpin oleh Ketua Baznas Kutim, H Masniz Sofyan. Semangat solidaritas diwujudkan dengan penggalangan donasi kemanusiaan untuk Palestina yang dipelopori oleh Lazizmu.

Penulis : Wiryadi

#Footnote
Kabupaten Kutai Timur adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, di Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Sangatta. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 35.747,50 km²  atau 17 persen dari luas Provinsi Kalimantan Timur.  Kabupaten Kutai Timur yang terbentuk sejak 12 Oktober 1999 berdasarkan UU. 47 Tahun 1999 ini memiliki jumlah penduduk 425.613 jiwa (semester 1 tahun 2022), terdiri dari 18 kecamatan, 139 desa definitif, 11 desa persiapan dan 2 kelurahan.