Detail Berita

TELUK PANDAN - Camat Teluk Pandan, Anwar, mengkritik proyek pembangunan sumur bor yang ada di Kecamatan Teluk Pandan. Alih-alih dijadikan sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat, namun pada kenyataannya, sumur bor yang dibangun bersumber dari anggaran APBD tersebut tidak bisa dimanfaatkan. Malah dirinya menilai proyek tersebut tidak memiliki hasil yang signifikan.

“Sebenarnya air ini, program kemarin banyak itu pengeboran ya, tetapi itu tidak ada hasilnya. Karena memang hasil penelitian itu susah menembus, dikarenakan ada lapisan batu dibawah tanah (tersebut),” terang Anwar, saat ditemui usai membuka kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Teluk Pandan di Gedung Balai Pertemuan Umum (BPU) Teluk Pandan, Rabu (31/1/2024).

Lebih jauh, dirinya berharap dalam waktu dekat, akan ada solusi yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) untuk mengentaskan krisis air ditengah masyarakat ini. Mengingat, kebutuhan akan air bersih merupakan hal yang sangat krusial bagi keberlangsungan hidup masyarakat yang ada disini.

“Kalau PDAM yang ada di Teluk Pandan ini itu terbatas, tidak sampai (Desa) Kandolo. Selain itu juga ada Desa Danau Redan yang sudah 3 atau 4 tahunan ini belum teraliri air,” bebernya kepada awak media saat sesi wawancara.

Disamping itu, ia mengungkapkan baru-baru ini ada program pendampingan sekolah air di desa-desa. Diharapkan dengan adanya program tersebut bisa memfasilitasi sarana dan prasarana  dalam menopang kebutuhan air bersih di desa-desa yang ada di Kecamatan Teluk Pandan. 

“Terkait dengan sumber mata airnya nanti yaa itu masih dilakukan evaluasi lanjutan,” imbuhnya.

Penulis : Didi

Editor : Wak Hedir

#Footnote

Kabupaten Kutai Timur adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, di Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Sangatta. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 35.747,50 km²  atau 17 persen dari luas Provinsi Kalimantan Timur.  Kabupaten Kutai Timur yang terbentuk sejak 12 Oktober 1999 berdasarkan UU. 47 Tahun 1999 ini memiliki jumlah penduduk 425.613 jiwa (semester 1 tahun 2022), terdiri dari 18 kecamatan, 139 desa definitif, 11 desa persiapan dan 2 kelurahan.