Tue 06/05/2025
  Admin Berita Berita

Layanan Operasi Mata Tanpa Jahitan, USG 4 Dimensi dan Ruang CSSD di RS Sangkulirang Hari Ini Diresmikan Bupati Ardiansyah



SANGKULIRANG – Pelayanan kesehatan di wilayah pesisir Kutai Timur semakin meningkat dengan diresmikannya sejumlah fasilitas medis terbaru di Rumah Sakit (RS) Sangkulirang, Kecamatan Sangkulirang, pada Selasa (06/5/2025). Peresmian tersebut meliputi layanan operasi mata tanpa jahitan (phacoemulsification), peluncuran USG 4 dimensi dan Central Sterile Supply Department (CSSD).

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, jajaran Forkopimda, anggota DPRD Provinsi Kaltim Agus Suriansyah, Kadinkes Kutim dr. Bahrani, Direktur RS Sangkulirang dr. Azizah bin Smith, serta para staf ahli, kepala dinas, camat, tokoh masyarakat, agama, dan adat.

Dalam sambutannya, Direktur RS Sangkulirang dr. Azizah menyampaikan bahwa rumah sakit tersebut telah melalui perjalanan panjang sejak digagas pada masa Gubernur Isran Noor dan diresmikan oleh Awang Faroek Ishak pada tahun 2015.

“Awal beroperasi, RS Sangkulirang hanya memiliki satu dokter spesialis. Terima kasih atas dukungan pemerintah, sekarang kami telah memiliki delapan dokter spesialis,” ungkap dr. Azizah.

Ia juga menegaskan komitmennya untuk menyukseskan 50 program prioritas di bidang kesehatan yang dicanangkan Bupati Kutim, serta berharap adanya kolaborasi yang berkelanjutan agar jumlah dokter spesialis dapat terus bertambah.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur RS Kudungga yang menangani lima kecamatan pesisir di wilayah Sangkulirang dan sekitarnya, menyebutkan bahwa kebutaan, khususnya akibat katarak, menjadi salah satu masalah kesehatan utama masyarakat. Ia mengungkapkan bahwa sejak RS Sangkulirang berdiri, operasi katarak baru dilakukan dua kali melalui bakti sosial pada tahun 2019 dan 2024.

“Kita bersyukur, dengan diresmikannya alat ini oleh Bupati Kutim, layanan operasi mata bisa dilakukan setiap hari tanpa harus menunggu baksos. Kami optimis dalam 3 tahun 6 bulan ke depan, persoalan katarak di wilayah pesisir bisa dituntaskan,” ujarnya.

Alat operasi phacoemulsifikasi tersebut dibiayai melalui APBD dan dikelola oleh rumah sakit. Alat ini memungkinkan pasien operasi mata untuk pulang keesokan harinya, dengan proses cepat dan penyembuhan lebih efektif dibandingkan metode konvensional.

Ia juga menyebut bahwa RS Kudungga tak hanya fokus pada katarak, tetapi juga menangani kasus-kasus kecelakaan kerja, mengingat banyaknya perusahaan pertanian dan pertambangan di wilayah tersebut.

“Kami ucapkan terima kasih kepada pemerintah dan Kadinkes dr. Bahrani atas arahan dan bantuan kepada RS Sangkulirang,” tambahnya.

Sementara itu, Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman dalam sambutannya memberikan apresiasi atas inovasi yang terus dilakukan oleh RS Sangkulirang.

“Pelan tapi pasti, pemerintah daerah terus menyelesaikan pelayanan dasar dan menambah fasilitas, termasuk menjadikan RS Sangkulirang sebagai rujukan utama bagi masyarakat pesisir,” ucapnya.

Ia juga menegaskan komitmennya untuk memperluas akses kesehatan melalui program “dokter keliling”, yang akan menjangkau desa dan daerah terpencil.

Menanggapi isu kesejahteraan tenaga kesehatan, Bupati menyebut bahwa saat ini pemerintah masih mengkaji solusi terbaik untuk memberikan hak yang layak bagi para dokter, termasuk menyeimbangkan insentif antara dokter ASN dan swasta.

Sebagai penutup acara, Bupati Ardiansyah memukul gong sebagai simbol peresmian, kemudian bersama Direktur RS Sangkulirang dr. Azizah melakukan peninjauan ke berbagai fasilitas rumah sakit, termasuk ruang operasi dan ruang bidan tempat alat USG 4 dimensi berada dan ruang cssd (central sterile suplay dapertement)

Penulis : Wiryadi

#Footnote
Kabupaten Kutai Timur adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, di Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Sangatta. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 35.747,50 km²  atau 17 persen dari luas Provinsi Kalimantan Timur.  Kabupaten Kutai Timur yang terbentuk sejak 12 Oktober 1999 berdasarkan UU. 47 Tahun 1999 ini memiliki jumlah penduduk 425.613 jiwa (semester 1 tahun 2022), terdiri dari 18 kecamatan, 139 desa definitif, 11 desa persiapan dan 2 kelurahan.