Mon 25/03/2024
  admin Berita

Melalui Rembuk Stunting Plt Kepala DPPKB Ronny Harap Tingkatkan Komitmen semua Pihak Turunkan Stunting

SANGATTA - Plt Kepala DPPKB Kutim Ronny Bonar Hamonangan Siburian mengatakan Kabupaten Kutim melakukan berbagai akselerasi pembangunan dalam upaya menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di masyarakat, salah satunya ada masalah stunting. Melalui Kegiatan Rembuk dan Seminar Stunting Kabupaten Kutim tahun 2024 hari ini, dengan harapan dapat meningkatkan komitmen kabupaten dan kecamatan serta para mitra dalam mendukung percepatan penurunan stunting di Kutim. 


"Merumuskan rencana kerja atau rencana aksi kegiatan prioritas pencapaian percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kutim. Mengembangkan Data Intervensi Percepatan Penurunan Stunting, sebagai upaya strategis pencapaian sasaran kinerja dan penurunan angka stunting di Kabupaten Kutim. Selanjutnya optimalisasi kolaborasi peran serta OPD, dan mitra pembangunan yang terkait dalam percepatan penurunan stunting melalui berbagai program yang ditetapkan," terangnya, pada kegiatan Rembuk Stunting yang dibuka oleh Wabup Kasmidi Bulang di D'Lounge Hotel Royal Victoria, Senin (25/3/2024).


Upaya meningkatkan sinergitas dan kolaborasi program, sambung Ronny, maka dalam Rembuk dan Seminar Stunting disampaikan oleh narasumber materi Rencana Aksi Implementasi Intervensi Spesifik PPS Tahun 2024 di di Kutim serra Analisis Situasi dan Perencanaan Percepatan Penurunan Stunting di Kutim. 


"Peserta kegiatan rembuk dan seminar stunting diikuti sebanyak 80 orang yang terdiri dari perangkat daerah Pemkab Kutim, Wakil Bupati, PD, Kepala Kementerian Agama, Seluruh Perguruan Tinggi, TP-PKK, Ketua Forum CSR, PLKB dan Dewan Pakar Audit Stunting," tutupnya.(*) 


#Footnote

Kabupaten Kutai Timur adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, di Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Sangatta. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 35.747,50 km²  atau 17 persen dari luas Provinsi Kalimantan Timur.  Kabupaten Kutai Timur yang terbentuk sejak 12 Oktober 1999 berdasarkan UU. 47 Tahun 1999 ini memiliki jumlah penduduk 425.613 jiwa (semester 1 tahun 2022), terdiri dari 18 kecamatan, 139 desa definitif, 11 desa persiapan dan 2 kelurahan.