
Sebanyak 81 Mahasiswa STIPER Kutim Ikuti Santiaji, Bupati Ardiasnyah: Kampus yang Sebenarnya adalah Kehidupan di Tengah Masyarakat
SANGATTA – Tahun ini sebanyak 81 Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di delapan desa, yang ada di Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur.
Sebelum melaksanakan salah satu Tridharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat, maka 81 mahasiswa yang terdiri dari 24 program studi Agroteknologi, 16 Agribisnis, 12 Teknik Pertanian, 12 Kehutanan, 12 Kelautan, 3 Budidaya Perairan dan 2 Peternakan tersebut, diberikan pembekalan atau santiaji (pengarahan) oleh dosen maupun dan dari perangkat daerah (PD) terkait inas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMDes) Kutim.
Santiaji digelar selama dua hari, mulai tanggal 22 hingga 23 Juli 2024 ini, dibuka resmi oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, didampingi Ketua STIPER Kutim Ismail Fahmy Almadi, Ketua Yayasan Pendidikan Kutai Timur, Suprihanto dan segenap Civitas Akademik di lingkungan STIPER Kutim, yang dihelat di Aula Kantor Pusat STIPER Kutim, Selasa (23/7/2024).
Pada KKN yang ke 20 ini, mengusung tema “ Pembedayaan Masyarakat dalam membangun desa Berbasis Pertanian Terpadu dan Keberlanjutan di Kecamatan Bengalon”.
Ketua STIPER Kutim Fahmy Almadi mengatakan, para mahasiswa akan mengikuti KKN tersebut selama 45 hari dan akan di tempatkan delapan desa di Kecamatan Bengalon yakni, Desa Tepian Baru, Tepian Raya, Tepian Indah, Tepian Baru, Muara Bengalon 1, Muara Bengalon 2, Sekurau Atas dan Keraitan.
"Kuliah kerja nyata ini, adalah kerja nyatanya kita STIPER untuk bisa mendamping masyarakat dalam membangun. Membangun bukan hanya fisik, tetapi membangun sosial, budaya dan ekonomi masyarakat setempat," kata Fahmy Almadi.
"Mudah-mudahaan selama 45 hari, bisa dilaksanakan dengan baik. Tentunya pembekalan ini bisa menjadi pembekalan yang nyata, dalam melaksanakan KKN nanti. Karena akan banyak sekali materi, mulai dari identifikasi masalah, termasuk memilih prioritas masyarakat dan bermusyawarah untuk penyelesaiannya," terang Fahmy.
Lebih lanjut ia berharap, selama 45 hari melaksanakan KKN itu, bisa dimaksimalkan dengan sebaik-baiknya untuk membantu masyarakat. Walaupun waktu pelaksanaan dirasa masih kurang, tapi dirinya meyakini mahasiswa mampu menjalankan KKN tersebut dengan baik.
Sementara itu, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman dalam kesempatan terlebih dahulu memberikan gambaran potensi-potensi yang ada di Kutim secara garis besar. Seperti produk pertanian, pisang grecek yang sudah ekspor hingga keluar negeri, yang dilakukan oleh para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang ada di Kabupaten Kutim. Hal tersebut, disampaikan untuk menjelaskan bahwa Sumber Daya Alam (SDA) di Kutim bisa dimanfaatkan dengan baik, akan bisa meningkatkan kesejahteraan bagi masyakat Kutim.
“Tetap pada topik (tema KKN), tetapi saudara jangan fokus pada itu saja. Karena saudara akan belajar di tengah masyarakat dengan berbagai disiplin ilmu yang sebenarnya. Dan kampus yang sebenarnya adalah kehidupan kita di tengah masyarakat. Karena kampus di STIPER, STAIS dan STIENUS itu hanya kampus pengantar yang ada di masyarakat,” tutur orang nomor satu di Kutim ini.
Sebelum mahasiswa benar-benar selesai belajar di Kampus, maka Tridharma Perguruan Tinggi, yang sejaka zaman dahulu hingga sekarang tidak akan berubah, lanjut Bupati Ardiansyah. Salah satunya, Tridharmanya adalah pengabdian kepada masyarakat ini wajib hukumnya.
“Saya berharap, dalam santiaji ini bisa diisi dari beberapa narasumber baik dari kampus maupun disiplin ilmu dengan memanfaatkan PD terkait, seperti pertanian, elonomi dan koperasi, untuk mereka (mahasiswa) di masyarakat bisa paripurna,” ucapnya.
Lebih jauh ia meminta, agar mahasiswa melakukan persiap dengan baik, baik dengan ilmu yang dapat berikan kepada masyarakat. Dirinya meminta mahasiswa KKN untuk menjaga kesehatan, jaga nama almamater dan bangun komunikasi yang baik dengan masyarakat terutama kepala desa dah aparatur desa.
Penulis : Wak Hedir
#Footnote
Kabupaten Kutai Timur adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, di Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Sangatta. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 35.747,50 km² atau 17 persen dari luas Provinsi Kalimantan Timur. Kabupaten Kutai Timur yang terbentuk sejak 12 Oktober 1999 berdasarkan UU. 47 Tahun 1999 ini memiliki jumlah penduduk 425.613 jiwa (semester 1 tahun 2022), terdiri dari 18 kecamatan, 139 desa definitif, 11 desa persiapan dan 2 kelurahan.