Sunnu Pelajar Asal Kutim Bakal Jadi Salah Satu Personil Paskibraka 17 Agustus Mendatang di IKN
SANGATTA - Masyarakat Kutai Timur (Kutim) patut berbangga. Pasalnya, salah satu putra terbaiknya akan menjadi salah satu personel Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka) yang akan bertugas pada peringatan hari Kemerdakaan yang akan dilangsungkan di Ibu Kota Nusantara (IKN), pada 17 Agustus 2024 mendatang.
Adalah Sunnu Wahyudi (16) yang merupakan siswa asal Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Sangatta Utara terpilih menjadi salah satu perwakilan dari Kalimantan Timur (Kaltim) yang mendapatkan kesempatan menjadi Paskibaraka yang langsung di saksikan oleh Pemimpin negeri ini, yakni Presiden Joko Widodo.
Kepala Badan Kesatuan dan Politik (Kesbangpol) Kutim, Sujiwo Tejo mengaku bangga dan bersyukur, salah satu putra terbaik Kutim mampu menjadi anggota Paskibraka tingkat nasional. Menurutnya, hasil ini menjadi bukti, bahwa Kutim memiliki potensi sumber daya manusia yang cukup besar untuk bisa bersaing dengan daerah lain, tidak hanya di tingat regional namun juga secara nasional.
“Saya harap keberhasilan Sunnu ini, menjadi motivasi anak-anak lainya di Kutim, dengan usaha dan kerja keras semua impian pasti akan tercapai,” ujarnya
Sementara itu, Kepala Bidang Ideologi Wawasan Kebangsaan Ketahanan Ekonomi Sosial Budaya dan Agama, Kesbangpol Kutim, Hapiah mengatakan, kepastian terpilihnya Sunnu sebagai anggota Paskibraka Nasional 2024 diumumkan melalui surat bernomor 55/PE.00.04/06/2024 yang dikirimkan oleh Deputi Bidang Pendidikan dan Pelatihan - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) pada 21 Juni 2024. Yang menyebutkan bahwa Sunnu Wahyudi, siswa kelas 11 SMK Negeri 2 Sangatta Utara, berhasil terpilih mewakili Kalimantan Timur (Kaltim).
“Untuk mencapai hal itu, perlu perjuangan yang cukup berat dan panjang, sebelum bisa terpilih menjadi salah satu anggota Paskibraka, mereka harus menjalani serangkain tes yang harus dilalui oleh para calon peserta Paskibraka,” ujarnya.
Seleksi dimulai dari tingkat kecamatan melalui aplikasi yang disiapkan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan dilakukan secara mandiri oleh calon peserta. Dari 253 pendaftar, 102 orang dinyatakan lolos administrasi dan menjalani serangkaian tes. Mulai dari pengetahuan wawasan ideologi Pancasila, kesehatan, termasuk tes kemampuan fisik dan psikologi.
“Dari seleksi ketat ini, terpilihlah empat siswa untuk mengikuti seleksi di tingkat provinsi, yakni Sunnu Wahyudi, SMK Negeri 2 Sangatta Utara, Ajeng dari SMK Negeri 1 Sangatta Utara, Arka dari SMA Negeri 2 Sangatte Utara, dan Dela Puspita dari SMA Negeri 1 Sangatta Utara," ujar Hapiah.
Dari hasil seleksi ketat yang dilakukan oleh Kesbangpol Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) kepada puluhan peserta lainya. Sunnu akhirnya terpilih menjadi salah satu Paskibraka yang akan mewakili Kaltim di tingkat Nasional.
Diketahui, Sunnu menjadi siswa ketiga asal Kutim yang berhasil lolos ke tingkat Nasional mewakili Kaltim. Sebelumnya di tahun 2012 atas nama Thelma (SMA Negeri 1 Sangatta Utara) dan 2017 atas nama Meiti (SMA Negeri 2 Sangatta Utara)
Rasa bangga dan bahagia nampak terlihat dari wajah anak yang sejak kecil memiliki cita-cita menjadi salah satu orang yang ikut terlibat menjadi petugas pembawa bendera pusaka tersebut. Dan keinginan yang selama ini ia impikan akhirnya terwujud. Dirinya mengaku hasil kerja kerasnya selama ini akhirnya terbayar lunas.
“Hasil ini menjadi jawaban dari doa dan dukungan orang tua saya selama ini, termasuk bimbingan yang sudah diberikan baik oleh guru, pelatih maupun kakak tingkat saya yang terus mendukung agar bisa terus menjadi yang terbaik, dan saya mohon doa restu seluruh masyarakat Kutai Timur agar saya diberikan kelancaran saat bertugas nanti,” ucap Sunnu.
Penulis : Tehjo
Editor : Wak Hedir
#Footnote
Kabupaten Kutai Timur adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, di Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Sangatta. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 35.747,50 km² atau 17 persen dari luas Provinsi Kalimantan Timur. Kabupaten Kutai Timur yang terbentuk sejak 12 Oktober 1999 berdasarkan UU. 47 Tahun 1999 ini memiliki jumlah penduduk 425.613 jiwa (semester 1 tahun 2022), terdiri dari 18 kecamatan, 139 desa definitif, 11 desa persiapan dan 2 kelurahan.