
Untuk Evaluasi Kepesertaan dan Pelayanan, Pemkab Kutim dan BPJS Kesehatan Gelar Rapat Forum Komunikasi Terkait Implementasi Stragei Pencapaian UHC
SANGATTA – Capaian kepesertaan Universal Health Coverage (UHC) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) hingga April 2025 adalah 470.151 jiwa dari jumlah penduduk Kutim pada semester 2 tahun 2024 sebanyak 448.850 jiwa atau sebesar 104,75 persen. Hal tersebt dipaparkan, oleh Kepala Cabang Utama Samarinda BPJS Kesehatan Citra Jaya, pada Rapat forum komunikasi terkait implementasi strategi pencapaian UHC di Kabupaten Kutim. Rapat ini, dibuka Kepala Dinas Kesehatan Kutim dr Bahrani, di Ruang Arau, Kantor Bupati, Bukit Pelangi, Sangatta, Kamis (24/4/2025).
Lebih lanjut, Citra Jaya menambahkan status keaktifan peserta Kabupaten Kutim sampai dengan 1 April 2025 sebanyak 392.079 jiwa atas sebesar 87,35 dari penduduk semester 2 tahun 2024. Dan status keaktifan peserta terendah BPU Mandiri 51,75 persen.
“Jumlah PBPU BP Pemda Kabupaten Kutai Timur sampai dengan Desember 2024 sebanyak 86.913 jiwa. Rata-rata pertumbuhan peserta berjumlah 879 jiwa/bulan,” ungkap Citra Jaya.
Sementara itu, Kadinkes Kutim dr Bahrani ditemui usai rapat mengatakan, rapat atau evaluasi tersebut merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan. Yaitu evaluasi terhadap pencapaian Kutai Timur terhadap UHC.
"Jadi di rapat ini kita bicarakan hal-hal apa saja yang bisa kita perbaiki untuk bisa meningkatkan pencapaian itu dan juga komitmen terhadap UHC itu. Artinya bagaimana akses masyarakat terhadap fasilitas kesehatan terus meningkat dan juga mutu pelayanan kesehatan yang kami (Dinas Kesehatan) sangat dominan untuk bisa membantu masyarakat mencapai kesehatan mereka yang lebih baik," tuturnya.
Selain, hal penting yang juga dibahas terkait dengan apa saja yang belum dicapai dan bagaimana bisa mencapainya. Terutama terkait dengan banyak tunggakan (peserta PBPU Mandiri) yang punya konsekuensi yakni menghambat akses terhadap pelayanan kesehatan. Karena jika kepesertaan tidak diaktifkan akan mendapatkan hambatan dan harus membayar tunggakan.
"Ini yang dibicarakan tadi apakah bisa dibantu melalui APBD atau bisa melalui pihk swasta melalui CSR nya," ujarnya.
Kita terus mengevaluasi pencapaian UHC ini, bagaimana akses masyarakat terhadap fasilitas kesehatan itu terus meningkat. Dan juga mutu pelayanan kesehatan itu diperbaiki, mulai dari respon time, tidak lambat pelayanan tapi tepat waktu, sesuai standar dan lain sebagainya," pungkas Bahrani.
Penulis : Wak Hedir
#Footnote
Kabupaten Kutai Timur adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, di Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Sangatta. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 35.747,50 km² atau 17 persen dari luas Provinsi Kalimantan Timur. Kabupaten Kutai Timur yang terbentuk sejak 12 Oktober 1999 berdasarkan UU. 47 Tahun 1999 ini memiliki jumlah penduduk 425.613 jiwa (semester 1 tahun 2022), terdiri dari 18 kecamatan, 139 desa definitif, 11 desa persiapan dan 2 kelurahan.