Detail Berita

SANGATTA - Senin (18/9/2023) Persekutuan Gereja-gereja di  Indonesia (PGPI) Wilayah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menggelar persidangan. Persidangan yang dihadiri gembala-gembala dan pengurus Gereja yang tergabung di PGPI Wilayah Kutim ini dibuka Wakil Bupati Kasmidi Bulang, ditandai dengan pemukulan gendang Gereja Toraja Marendeng di Jalan Poros Kabo, Desa Swarga Bara, Kecamatan Sangatta Utara. 

Persidangan Persekutuan Gereja-gereja di  Indonesia (PGPI) Wilayah Kutim kali ini mengusung tema "Kasih Kristus Menggerakan Menuju Rekonsiluasi dan Persatuan".

Dalam kesempatan itu, Bimas Kristen Kutim Nakuleni berrharap persidangan PGPI Wilayah Kutim ini dapat berjalan dengan baik. Dan

semua peserta yang mengikuti kegiatan tersebut diberikan kesehatan selalu. 

"Siapa pun yang terpilih, diharapkan akan lebih aktif, semangat dan kerja keras untuk kemajuan PGPI ke depan," harapnya. 

Sementara itu, dari PGPI Kaltim Pdt David Rante, S.Th menyebut, kegiatan persidangan tersebut adalah wadah untuk menjalin komunikasi, dengan cara menjabarkan kasih kepada sesama. 

"Kemudiam tugas PGPI adalah untuk menciptakan rasa kedamaian, mewujudkan komunikasi yang baiknantar sesama gereja," tegasnya. 

Ditempat yang sama, Wakil Bupati Kasmidi Bulang menyampaikan beberapa hal, diantaranya di Kutim terkait Pabrik Semen yang baru-baru  ini telah diresmikan oleh Gubernur Kaltim, diharapkan akan berdampak juga pada peningkatan ekonomi bagi masyarakat Kutim. 

Disamping itu, Wabup Kasmidi Bulang menyampaikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Kutim juga telah disahkan baru-baru ini, yakni mencapai Rp 5,9 Triliun. 

Dengan besarmya anggaran ini (APBD-P) dirinya berharap akan berbanding lurus dengan pembangunan kebutuhan-kebutuhan yang mendasar seperti infrastruktur, jalan maupun rumah-rumah ibadah. 

"Untuk itu saya meminta kepada kita semua. Kita harus mengetahui itu, tidak boleh juga kita tidak tahu. Kita harus berperan aktif bersama-sama dengan pemerintah, memberikan kontribusi berupa pemikiran dan saran," ucap orang nomor dua di Kutim ini. 

Ia menambahkan, pengurus-pengurus gereja harus seiring atau bersinergi dengan Pemerintah. Sebab, menurutnya ada informasi-informasi yang tidak diketahui oleh pemerintah daerah. Dan hal itu, bisa tersampaikan melalui pengurus-pengurus gereja yang ada. 

"Informasi bahkan dipelosok-pelosok, mungkin ada informasi-informasi yang akurat bisa didapatkan dari kegiatan-kegiatan yang dilakasanakan," tutur Kasmidi. 

"Saya sampaikan informasi- ini untuk menjadi motivasi bagi kita semua. Sebab pembangunan membutuhkan kita semua," imbuhnya. 

Atas nama pemerintah, Wabup Kasmidi menyampaikan selamat melaksanakan sidang. Ia menyebut dalam sebuah organisasi wajar terjadi pergantian pengurus. 

"Ini adalah bagian dari penyegaran organisasi  dan ini wajib. Kami dari pemerintah tidak masuk ke teknisnya, namun hanya secara umum," sebutnya. 

Penulis : Wak Hedir

#Footnote

Kabupaten Kutai Timur adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, di Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Sangatta. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 35.747,50 km²  atau 17 persen dari luas Provinsi Kalimantan Timur.  Kabupaten Kutai Timur yang terbentuk sejak 12 Oktober 1999 berdasarkan UU. 47 Tahun 1999 ini memiliki jumlah penduduk 425.613 jiwa (semester 1 tahun 2022), terdiri dari 18 kecamatan, 139 desa definitif, 11 desa persiapan dan 2 kelurahan.