
Buka Sosialisasi Tim Genting Wabup Mahyunadi Optimis Tahun Depan, Kutim Masuk Tiga Besar Kaltim Penurunan Stunting
SANGATTA - Wakil Bupati Mahyunadi membuka sosialisasi Tim Pengendali Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) tingkat Kabupaten Kutai Timur (Kutim) pada Rabu (25/6/2025) pagi.
Kegiatan yang berlangsung di ruang rapat Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Jalan Aw Sjahranie, kompleks perkantoran Bukit Pelangi, Sangatta tersebut menjadi bagian penting dari komitmen pemerintah daerah dalam upaya percepatan penurunan Stunting di Kabupaten yang sebentar lagi akan berusia 26 tahun tersebut.
Wabup Mahyunadi mengatakan, hadirnya program yang diluncurkan oleh Pemerintah Pusat ini menjadi upaya nyata percepatan penurunan Stunting di Indonesia termasuk di Kutim. Dimana program ini melibatkan banyak stakeholder baik pemerintah maupun swasta untuk terlibat secara langsung dalam menekan suatu kondisi kesehatan yakni gagal tumbuh pada anak dibawah lima tahun.
"Ini (Genting) adalah gerakan mulai. Dimana apabila seluruh pemangku kepentingan misalnya, Kepala Dinas, Camat atau Kepala Desa mampu menjadi bapak asuh. Maka semakin banyak yakin akan terlepas dari Stunting," ujarnya di hadapan Kepala DPPKB Kutim Ahmad Junaedi.
Selain itu, dirinya juga tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya setelah mendengar kabar, bahwa angka prevalensi Stunting Kutim mengalami penurunan yang cukup signifikan. Dimana sebelumnya Kutim berada di peringkat paling atas daerah di Kalimantan Timur di angka 29 persen menjadi 20,6 persen atau turun sebanyak 8,4 persen.
Capaian itu, menurut pria kelahiran Balikpapan, 27 November 1972 ini, tidak terlepas dari peran serta seluruh elemen masyarakat dalam menurunkan prevalensi angka Stunting di Kabupaten yang terbagi menjadi 18 Kecamatan tersebut.
"Saya sangat senan dan saya sangat yakin kalau kita semua bekerja lebih efektif lagi dan kompak. Kita tidak hanya merangkak tapi bisa melompat, minimal tiga besar daerah di Kaltim yang mampu menurunkan angka Stunting di tahun depan," tegasnya.
Optimisme orang nomor dua di Kutim ini bukan tanpa sebab. Mengingat, apabila dioptimalkan, Kutim memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan daerah lain yang mampu menjadi daya dorong yang kuat untuk membantu percepatan penurunan stunting. Diantaranya daya dukung anggaran yang memadai,
"Kedua, saya dan pak Bupati (Ardiansyah Sulaiman) tidak memiliki dua kepentingan. Kita memiliki satu kepentingan yang sama. Jadi saya harap, seluruh pemangku kepentingan, baik itu Kepala Dinas, Camat hingga Kepala Desa memiliki semangat yang sama untuk bersama-sama menyelesaikan persoalan ini, "bebernya.
Dalam kegiatan yang digelar secara daring dan luring serta menghadirkan narasumber dari BKKBN Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tersebut, dirinya berharap seluruh elemen yang tergabung dalam Tim Genting mampu bekerja secara optimal dan kolaboratif, untuk mendorong penurunan prevalensi angka stunting di Kabupaten dengan slogan Tuah Bumi Untung Banua ini.
"Namanya kan tim gerakan. Ya harus segera bergerak. Mencari anak asuh dari mulai level terendah. Jangan pilih-pilih. Kalau mau pilih cari yang paling ekstrim. Dan saya minta laporannya siapa saja yang sudah menjadi bapak asuh, " ucap Wabup Mahyunadi yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Penurunan Stunting Kabupaten Kutim tersebut.
Sementara itu, Kepala DPPKB Kutim, Ahmad Junaedi mengatakan, program Genting merupakan bagian dari Quick wins BKKBN yang mengacu pada lima program unggulan yang bertujuan untuk percepatan pembangunan keluarga berkualitas secara lebih efektif dan efisien. Yakni, Gerakan Orangtua Asuh Cegah Stunting (GENTING), Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA), Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), Lansia Berdaya (SIDAYA) dan Super Apps tentang Keluarga.
Diketahui, kegiatan yang akan berlangsung sehari efektif tersebut juga dirangkai dengan penyerahan Surat Keputusan (SK) Tim Pengendali Genting Kabupaten Kutim yang secara simbolis diserahkan oleh Wabup Mahyunadi kepada perwakilan dari Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan.
Penulis : Tejho
#Footnote
Kabupaten Kutai Timur adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, di Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Sangatta. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 35.747,50 km² atau 17 persen dari luas Provinsi Kalimantan Timur. Kabupaten Kutai Timur yang terbentuk sejak 12 Oktober 1999 berdasarkan UU. 47 Tahun 1999 ini memiliki jumlah penduduk 425.613 jiwa (semester 1 tahun 2022), terdiri dari 18 kecamatan, 139 desa definitif, 11 desa persiapan dan 2 kelurahan.