Wed 07/05/2025
  Admin Berita Berita

Wabup Kutim Mahyandi: Radalok untuk Memastikan Program dan Kegiatan yang Direncankan Berjalan Tepat Waktu, Tepat Mutu, Tepat Sasaran dan Tepat Anggaran,




SANGATTA – Rabu (07/5/2025) Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) menggelar Rapat Pengendalian Operasinal Kegiatan (Radalok) pertama. Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka mengevaluasi pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024 dan 2025 tersebut, dibuka oleh Wakil Bupati Mahyunadi yang sekaligus memberikan arahan, di Ruang Meranti, Kantor Bupati, Kawasn Pusat Pemerintahan Pemkab Kutim, Bukit Pelangi, Sangatta. 

Dalam kesempatan itu, Wabup Mahyunadi membacakan sambutan tertulis Bupati Kutim, yang menyebutkan, bahwa Radalok merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari siklus manajemen pembangunan daerah. Ia menambahkan, kegiatan Radalok bukan hanya rutinitas administratif, melainkan forum strategis untuk melakukan evaluasi, refleksi dan konsolidasi atas capaian program dan kegiatan yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu triwulan pertama dalam tahun ini.

“Esensi dari Radalok adalah memastikan bahwa semua program dan kegiatan yang telah direncanakan dalam dokumen perencanaan tahunan, khususnya Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)  tahun 2025 yang merupakan turunan dari RPJMD Kutai Timur tahun 2025- 2029 dapat berjalan tepat waktu, tepat mutu, tepat sasaran dan tepat anggaran,” terang Mahyunadi dalam acara yang turut dihadiri para Asisten, Staf Ahli, para kepala perangkat daerah (PD), BUMD, hingga camat tersebut.

Lebih jauh ia mengatakan, melalui Radalog dapat mengevaluasi realisasi fisik dan keuangan dari setiap kegiatan. Selanjutnya, mengidentifikasi atau defesiasi yang terjadi dalam pelaksanaan. Berikut, merumuskan langkah-langkah korektif dan strategi secara dini. Kemudian, menguatkan koordinasi antar perangkat daerah dan stakeholder. Serta meningkatkan kualitas pelayanan publik dan akuntabilitas pembangunan.

“Dalam konteks triwulan pertama ini, saya meminta agar setiap perangkat daerah tidak hanya menyajikan laporan angka-angka serapan anggaran. Tapi juga memberikan analisis yang tajam, mengenai korelasi capaian output terhadap outcome pembangunan yang ditargetkan,” pinta pria yang akrab disapa Unad ini.

Dikatakan, bahwa saat ini Pemkab Kutim berada pada momentum penting, yakni tahap pertama pelaksanaan RPJMD Kabupaten Kutai Timur tahun 2025 – 2029.  Visi besar yang usung adalah terwujudnya Kutai Timur yang Tangguh, Mandiri dan Berdaya Saing. Dalam 5 tahun ke depan, misi difokuskan pada yang pertama, peningkatan dan pemerataan desa modern, melalui pembangunan SDM yang berakhlak mulia, berbudaya, sehat cerdas dan berprestasi. 

Kedua, transformasi ekonomi melalui pertumbuhan ekonomi dan industri yang berbasis pertanian, perkebunan, kehutanan, pariwisata, peternakan, perikanan dan kelautan. Ketiga, mewujudkan tata Kelola pemerintah yang tangguh dan berintegritas, keempat peningkatan infrastruktur dasar dan digital, yang mendukung konektivitas antar wilayah dan pemerintahan yang berintegritas. Kelima, mewujudkan pengelolaan lingkungan hidup yang terpada dan berkesinambungan. 

Untuk itu berbagai program unggulan telah disiapkan antara lain, program kesehatan untuk mempercepat pembangunan berbasis desa. Program Kota Hebat untuk menata urbanisasi dan memperkuat daerah perkotaan. Program Kutim Hebat untuk mengintegrasikan semua sektor, demi memperkuat kemandirian daerah. 

“Namun saya tekankan keberhasilan program-program unggul tersebut sangat bergantung pada disiplin perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian. Radalok ini adalah wahana utama untuk menjaga agar seluruh tahapan itu berjalan selaras dengan prinsip-prinsip good governance,” ucapnya. 

Melalui kesempatan Radalok ini penting kiranya, ia menggaris bawahi hal-hal penting untuk menjadi perhatian, diantaranya: satu, fokus pada outcome bukan hanya output, tidak cukup hanya menyelesaikan fisik dan penyerapan anggaran, ukur juga sejauh mana kesejahteraan masyarakat. Yang kedua, respon cepat terhadap deviasi, jika terdapat keterlambatan deviasi keuangan atau kendali teknis, jangan menunggu triwulan berikutnya, lakukan tindakan korektif dengan segera.
 
Ketiga, tingkatkan koordinasi horizontal dan vertical, sinergikan antar perangkat daerah serta perkuat komunikasi dengan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dunia usaha dan masyarakat. Keempat, integrasi program-program prioritas, pastikan bahwa program-program unggulan yang telah ditetapkan dalam RPJMD tahun 2025 2029 benar-benar menjadi prioritas dalam penganggaran dan pelaksanaan kegiatan. Kelima, semangat melayani dengan sepenuh hati, tanamkan nilai-nilai public service excellent (pelayanan publik prima), dalam setiap aktivitas pelayanan kepada masyarakat. 

“Kutim Hebat bukan hanya sekedar slogan, melainkan cita-cita kolektif yang harus kita wujudkan bersama, dengan kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas dan kerja ikhlas. Mari kita jadikan Radalok ini bukan hanya forum laporan, melainkan arena untuk saling menguatkan komitmen berbagai solusi dan memastikan bahwa langkah kita kedepan semakin terarah dan terukur,” pungkasnya. 

Penulis : Wak Hedir

#Footnote
Kabupaten Kutai Timur adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, di Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Sangatta. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 35.747,50 km²  atau 17 persen dari luas Provinsi Kalimantan Timur.  Kabupaten Kutai Timur yang terbentuk sejak 12 Oktober 1999 berdasarkan UU. 47 Tahun 1999 ini memiliki jumlah penduduk 425.613 jiwa (semester 1 tahun 2022), terdiri dari 18 kecamatan, 139 desa definitif, 11 desa persiapan dan 2 kelurahan.