
Asisten Pemkesra Poniso: Konektivitas Menjadi Kunci Utama Bagi Perkembangan dan Kemajuan Suatu daerah
SAMARINDA - Infrastruktur jaringan telekomunikasi yang di bangun di daerah khususnya pedesaan dengan tujuan untuk menyediakan akses telekomunikasi yang lebih luas pada masyarakat. Infrastruktur jaringan sendiri terdiri dari berbagai teknologi jaringan telekomunikasi, ada yang menggunakan kabel fiber optik, radio dan VSAT atau satelit. Sehingga dengan adanya jaringan ini diharapkan layanan telekomunikasi akan menjangkau semua daerah-daerah terpencil.
Hal itu disampaikan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Posino Suryo Renggono saat membacakan sambutan Sekretaris Kabupaten (Seskab) Rizali Hadi yang berhalngan hadir, dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Monitoring Layanan Telekomunikasi menggunakan Aplikasi Signal Monitoring (Sigmon) bagi aparatur desa yang berlangsung di Bumi Senyiur Hotel, Samarinda, Senin (14/10/2024) pagi.
Dalam Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfo Staper) Kutim tersebut, mantan Kepala Dinas Pertanahan ini menyebut, era digital yang terus berkembang, konektivitas atau keterhubungan menjadi kunci utama bagi perkembangan dan kemajuan suatu daerah. Di tengah upaya mewujudkan desa berkelanjutan, peran telekomunikasi menjadi sangat penting.
"Tower telekomunikasi di desa bukan hanya sekedar menara sinyal, melainkan fondasi utama bagi terwujudnya transformasi sosial, ekonomi dan Pendidikan," ujarnya.
Peran Jaringan telekomunikasi dalam berbagai sektor Pembangunan Masyarakat di desa antara lain ekonomi, kesehatan, pendidikan serta untuk menunjang kelancaran dalam proses pesta demokrasi yakni Pemilukada serentak yang saat ini tengah berlangsung di seluruh Indonesia tak terkecuali di Kabupaten Kutim.
Lebih jauh Poniso menyebut, bahwa jaringan telekomunikasi di suatu daerah ini penting dalam mendukung pemerintah daerah meningkatkan kualitas pelayanan dasar bagi masyarakat dan mendorong kemajuan dan daya saing daerah.
Dengan luas wilayah kurang lebih 35.747,50 Kilometer persegi, jaringan telekomunikasi di beberapa desa di Kutim masih kurang baik, tentunya pemerintah daerah tidak tinggal diam dan terus berupaya untuk melakukan perbaikan layanan agar tidak menjadi penghambat kemajuan pembangunan di Desa.
"Oleh karena itu, kami mengharapkan peran dari aparatur desa memantau dan melaporkan layanan telekomunikasi dengan memanfaatkan Teknologi Informasi berupa aplikasi SIGMON yang telah disediakan Kementrian Kominfo, " ujarnya.
Sementara itu, Kepala Diskominfo Staper Kutim melalui Kepala Bidang TI dan Persandian Diskominfo Staper Kutim Sulisman mengatakan kegiatan yang akan berlangsung selama tiga hari, mulai 14 hingga 16 Oktober tersebut, diikuti sebanyak 120 peserta dari 60 desa yang ada di Kutim. Menghadirkan empat narasumber yakni Ria Fistarini dan Rizka Nurdinisari dari Direktorat Pengendalian Pos dan Informatika - Kementerian Kominfo, Dr. Andri Setiawan dari APJIl Pusat serta Taufiq Kamal dari UNU Yogyakarta.
Penulis : Tejho
#Footnote
Kabupaten Kutai Timur adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, di Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Sangatta. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 35.747,50 km² atau 17 persen dari luas Provinsi Kalimantan Timur. Kabupaten Kutai Timur yang terbentuk sejak 12 Oktober 1999 berdasarkan UU. 47 Tahun 1999 ini memiliki jumlah penduduk 425.613 jiwa (semester 1 tahun 2022), terdiri dari 18 kecamatan, 139 desa definitif, 11 desa persiapan dan 2 kelurahan.