Wed 11/12/2024
  Admin Berita Berita

Bupati Ardiansyah Targetkan 5 Tahun ke depan Kutim Punya Pabrik Turunan dari Pisang



SANGATTA- Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) Kutim menggelar pelatihan pengendalian hama dan penyakit tanaman  holtikultura yang berlangsung di Royal Victoria Hotel, Sangatta Utara, Rabu (11/12/2024).


Kegiatan yang akan berlangsung selama 4 hari tersebut diikuti sebanyak 30 peserta yang merupakan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) serta petani, khususnya pengembang tanaman pisang ini dibuka oleh Bupati Ardiansyah Sulaiman. Yang ditandai dengan pengalungan tanda pengenal kepada perwakilan peserta yang turut disaksikan oleh Kepala DPTHP Kutim Dyah Ratnaningrum serta undangan lainya.

Mengawali sambutanya, Bupati Ardiansyah menyebut, dari keseluruhan produksi buah pisang terutama Gepok Grecek di Kalimantan Timur (Kaltim), Kutim menduduki peringkat pertama sebagai daerah penghasil tertinggi dengan prosentase sebesar 71,81 persen.

“Dan saya menargetkan selama lima tahun kedepan, kita harus bisa memiliki industry turunan. Yakni tepung pisang, apakah siap?,” tanya Bupati Ardiansyah, yang langsung dijawab siap! oleh para undangan yang hadir.


Industri tepung pisang yang dimaksud pria kelahiran 05 Februari 1964 ini, merupakan unit usaha yang bisa dilakukan langsung oleh masyarakat atau home industri. Sehingga akan memberikan dampak terutama dari segi ekonomi kerakyatan yang bisa langsung dirasakan oleh masyarakat.

“Saya sering bertemu dengan para petani dan saya selalu mengatakan, jangan berkecil hati dengan kegiatan ini. Karena ini (pertanian) akan menjadi salah satu barometer  kemampuan mikro masyarakat terutama dari sisi ekonomi,” ujarnya.

Selain itu, dirinya juga menegaskan, akan terus mendorong sentra industri pertanian yang berbasis masyarakat. selain mampu menjadi peluang untuk membuka lapangan pekerjaan  baru, program tersebut juga diharapkan akan menjadi sumber baru kekuatan ekonomi daerah kedepan pasca pertambangan.

“Masyarakat juga akan mendapatkan nilai tambah. Kemudian Perkapita, kita juga bisa tersebar kemana-mana dan tidak lagi dihitung berdasakan kemampuan makro kita,”ujarnya.


Selain itu, sebagai wujud komitmen pemerintah dalam mendukung sektor pertanian. Bupati Ardiansyah juga mengungkapkan, Kutim juga sebentar lagi akan memiliki pabrik serat yang berasal dari daun buah nanas yang ada di Desa Himba Lestari, Kecamatan Batu Ampar. Yang bisa dijadikan sebagai bahan baku textile. Termasuk pengembangan usaha tanaman coklat oleh para petani di Kecamatan Karangan.

“Saya yakin ini akan hadir, cukup dengan home industri saja. Pelakunya masyrakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat, namun aktifitasnya bisa mempengaruhi sebagai agregat dalam pertumbuhan ekonomi,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala DTPHP Kutim Dyah Ratnaningrum mengatakan, kegiatan  yang menhadirkan narasumber seorang prakstisi dari balai Pelatihan Pertanian Ketindan Malang yakni dr Juniawan tersebut merupakan tindak lanjut dari upaya pencegahan dan penanganan haman Layu Fusarium dan layu Bakteri yang sempat melanda beberapa kawasan pertanian, khususnya tanaman buah pisang gepok grecek beberapa waktu lalu.


“Kami tidak hanya memberikan teori, namun juga praktek langsung agar para petani kita ataupun PPL bisa mengtahui bagaimana cara penanganan dan pencegahan. Termasuk cara membuat formula yang pas untuk tanaman agar lebih tahan terhadap virus,” icap Dyah biasa ia disapa.


Penulis : Tejho

#Footnote
Kabupaten Kutai Timur adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, di Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Sangatta. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 35.747,50 km²  atau 17 persen dari luas Provinsi Kalimantan Timur.  Kabupaten Kutai Timur yang terbentuk sejak 12 Oktober 1999 berdasarkan UU. 47 Tahun 1999 ini memiliki jumlah penduduk 425.613 jiwa (semester 1 tahun 2022), terdiri dari 18 kecamatan, 139 desa definitif, 11 desa persiapan dan 2 kelurahan.