
Jabatan AHK Pjs Bupati Kutim Berakhir, Pamit dan Beri Pesan ASN Jaga Netralitas Jelang Pilkada
SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) menggelar acara ramah tamah di Gedung Meranti, Kantor Bupati Kutim, Kamis (21/11/2024). Acara ini digelar sebagai bentuk penghormatan kepada Pejabat (Pj) Bupati Kutim, Agus Hari Kesuma (AHK), yang akan mengakhiri masa jabatannya pada 23 November 2024.
Suasana haru melompat acara yang dihadiri oleh Ketua DPRD Kutim, para pejabat di lingkungan Pemkab Kutim, serta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Acara ini menjadi momen refleksi dan apresiasi atas kepemimpinan AHK selama masa baktinya selama memimpin Kabupaten yang baru saja berusia ke 25 tahun ini.
Mengawali sambutannya, AHK menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan dan kerjasama yang telah terjalin dengan para staf dan pejabat di lingkungan Pemkab Kutim. Ia mengapresiasi kontribusi mereka dalam mendukung penerangan pemerintahan, khususnya menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan berlangsung pada 27 November 2024 mendatang. Selain itu, pria berkacamata ini, secara khusus menyoroti kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam menjaga netralitas selama masa kampanye Pilkada.
“Saya mengapresiasi ASN di Kutim yang mampu menjaga netralitasnya jelang Pilkada ini, meski ada tiga kasus pelanggaran ringan terkait netralitas ASN,” ungkap AHK.
Lebih jauh lagi ia menekankan, pentingnya ASN untuk tetap netral, tidak terlibat dalam politik praktis, namun juga mengingatkan agar mereka tidak golput pada Pilkada mendatang.
“ASN harus menjadi contoh bagi masyarakat dengan menggunakan hak pilihnya secara bijak, namun tetap menjaga netralitas,” tambahnya.
Selama masa jabatannya, AHK dikenal sebagai sosok yang tegas namun dekat dengan masyarakat. Ia banyak fokus pada penguatan tata kelola pemerintahan serta pembangunan infrastruktur di Kutim. Dalam kepemimpinannya, AHK berupaya menciptakan sinergi antara pemerintah daerah, lembaga legislatif, dan masyarakat untuk mewujudkan visi pembangunan yang inklusif.
Secara bergantian, mulai dari Ketua DPRD Jimmy termasuk Forkopimda serta para kepala Perangkat Daerah lainnya juga menyampaikan pesan dan kesan mereka selama bekerja dengan AHK. Mereka sepakat bahwa AHK telah memberikan kontribusi signifikan dalam menjaga stabilitas pemerintahan dan memperkuat kerjasama antar lembaga.
“Kepemimpinan Pak Agus telah membawa stabilitas dalam pemerintahan daerah, khususnya di masa transisi menuju Pilkada. Kami mengucapkan terima kasih atas pengabdiannya,” ujar Ketua DPRD Jimmy.
Dalam acara ini, AHK juga menitipkan harapan besar kepada masyarakat dan ASN di Kutim agar terus mendukung pemerintahan ke depan, siapa pun yang terpilih menjadi bupati definitif. Ia mengingatkan pentingnya persatuan dan kerjasama demi kemajuan daerah.
“Pemilihan kepala daerah ini adalah momen penting bagi Kutim. Saya berharap semua pihak dapat menjaga situasi yang kondusif dan mendukung pemerintahan baru nantinya,” pesan AHK.
Dengan berakhirnya masa jabatan AHK, perhatian kini tertuju pada Pilkada Kutim yang akan dilangsungkan beberapa hari ke depan. Pemkab Kutim telah bekerja keras memastikan pelaksanaan Pilkada berjalan lancar, dengan menjaga netralitas ASN dan stabilitas politik.
Sejumlah program sosialisasi terus digencarkan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pilkada. AHK pun menegaskan bahwa peran ASN sangat vital dalam menyukseskan agenda demokrasi tersebut.
“Semua pihak, termasuk ASN, harus berperan aktif menjaga stabilitas daerah. Pastikan Pilkada berjalan aman, tertib, dan demokratis,” tegasnya.
Acara ramah tamah ini menjadi penutup yang manis bagi perjalanan Agus Hari Kesuma sebagai Pj Bupati Kutim. Pengabdian dan dedikasinya akan terus dikenang sebagai fondasi penting menuju masa depan yang lebih baik bagi Kabupaten Kutai Timur.(*)
#Footnote
Kabupaten Kutai Timur adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, di Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Sangatta. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 35.747,50 km² atau 17 persen dari luas Provinsi Kalimantan Timur. Kabupaten Kutai Timur yang terbentuk sejak 12 Oktober 1999 berdasarkan UU. 47 Tahun 1999 ini memiliki jumlah penduduk 425.613 jiwa (semester 1 tahun 2022), terdiri dari 18 kecamatan, 139 desa definitif, 11 desa persiapan dan 2 kelurahan.