
Kembangkan Potensi Ekonomi di Kutim, Disperindag dan Dekranasda Gelar Workshop Tenun dengan ATBM
SANGATTA - Pengembangan potensi ekonomi terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta masa depan ekonomi daerah.
Terbaru, melalui kerjasama yang dibangun antrara Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutim dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) menggelar Workshop Tenun menggunakan Alat Tenun bukan Mesin (ATBM) yang berlangsung di Pendopo Rumah Jabatan Bupati, kawasan pemerintahan Bukit Pelangi Sangatta , Senin (10/12/2024) pagi.
Kegiatan yang di hadiri Ketua Dekranasda Kutim, Siti Robiah Sulaiman didamping Ketua Harian Dekranasda Basuki Isnawan, Kepala Disperindag Kutim, Nora Ramadani dan diikuti sebanyak 20 peserta dari 7 Kecamatan tersebut. Dibuka oleh Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman yang ditandai dengan pengalungan tanda pengenal kepada perwakilan peserta.
Bupati Ardiansyah Sulaiman mengatakan, sebagai daerah yang dikenal dengan keberagaman etnis, suku dan budaya yang tersebar di seluruh wilayah Kutim. Selayaknya mampu dimanfaatkan menjadi potensi yang mampu memberikan nilai tambah bagi daerah. Salah satunya melalui karya berbentuk kerajinan.
“Dan kita harus terus memperkaya corak maupun motif yang kita miliki sendiri,” ujarnya.
Sebagian masyarakat, sambung Bupati Ardiansyah, masih banyak yang belum mengetahui salah satu kekayaan khususnya motif batik yang dimiliki oleh Kabupaten yang baru saja berusia ke 25 tahun tersebut. Yakni motif Wakaroros dan Telapak Tangan yang sudah mendapat Hak Kekayaan Intlektual (HAKI) dari Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM).
“Ada juga motif paku dan yang terakhir yakni motif Arit Lepo. Dan saya harap ini terus dikembangkan dan diperkenalkan kepada masyarakat,” ucapnya.
Berkaitan dengan kegiatan yang mengusung tema pengembangan unit usaha baru di Kabupaten Kutai Timur tersebut, pria berkacamata ini meminta agar para peserta yang merupakan pengrajin kain tenun untuk terus berinovasi salah satunya dengan memadupadankan berbagai motif yang ada, agar bisa menghasilkan kerajinan yang tidak hanya indah, namun juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
“Yang tak kalah penting, Dekranasda ingin terus mengembangkan kain batik ini dengan cara ATBM. Dan sya yakin kalau ini benar-benar didalami, maka kita akan lebih banyak kekayaan motif batik yang kita miliki,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Disperindag Kutim, Nora Ramadani mengatakan, workshop ini juga bertujuan untuk menggali potensi daerah melalui kerajinan motif batik. Dan diharapakan dengan adanya ATBM tersebut, mampu menghasilkan corak atau motif baru yang bisa menjadi salah satu aset yang bisa membawa daerah ini dikenal, tidak hanya nasional namun juga internasional.
Ketua Dekranasda Kutim, Siti Robiah Sulaiman meminta agar seluruh perserta yang berasal dari Kecamatan Sangatta Utara, Muara Wahau, Kaliorang, Sangatta Selatan, Kaubun, Kongbeng dan Busang serta menghadirkan narasumber dari Kediri tersebut bisa memanfaatkan workshop ini sebaik mungkin.
“Artinya apa, pemerintah daerah sudah memberikan kesempatan bagi para pengrajin untuk belajar. Tugas ibu-ibu semua tinggal mengembangkan dengan kreasinya masing-masing. Selain akan berdampak terhadap perekonomian, juga akan menambah kekayaan seni terutama motif batik bagi Kabupaten Kutai Timur,” tutupnya.
Penulis : Tejho
#Footnote
Kabupaten Kutai Timur adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, di Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Sangatta. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 35.747,50 km² atau 17 persen dari luas Provinsi Kalimantan Timur. Kabupaten Kutai Timur yang terbentuk sejak 12 Oktober 1999 berdasarkan UU. 47 Tahun 1999 ini memiliki jumlah penduduk 425.613 jiwa (semester 1 tahun 2022), terdiri dari 18 kecamatan, 139 desa definitif, 11 desa persiapan dan 2 kelurahan.