
Peserta Bimtek Diberi Pemahaman Terkait Konsep Dasar Komunikasi Publik, Strategi Pengelolaan Komunikasi Publik Hingga Monitoring Opini
MATARAM - Dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) peningkatan kapasitas strategi komunikasi publik dan pengelolaan media sosial pada pemerintah daerah (Pemkab Kutim), garapan Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Staper Kutim) bersinergi dengan PT Tiga Pilar menghadirkan, Narasumber Dr Silviana Purwati, M.Si dari Universitas Mulawarman (UNMUL) Program Studi Ilmu Komunikasi, yang juga merupakan Tenaga Pengajar Pusat Pendidikan Penelitian Kominfo RI.
Di hari pertama puluhan peserta yang merupakan staf pengelola media pada Diskominfo dan Perangkat Daerah (PD) diberikan materi terkait Konsep Dasar Komunikasi Publik, Strategi Pengelolaan Komunikasi Publik serta Monitoring Opini dan Aspirasi Publik. Di hadapan peserta Silviana Purwati memaparkan, konsep dasar komunikasi publik. Komunikasi publik adalah proses menyampaikan informasi dari pengirim kepada masyarakat luas melalui berbagai media, dengan tujuan menginformasikan, mempengaruhi, atau membangun pemahaman di antara audiens.
"Audien yang luas ditujukan kepada kelompok besar yang heterogen, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pesan yang disampaikan, biasanya memiliki kepentingan umum dan relevan bagi masyarakat. Tujuan untuk mencapai pemahaman, mempengaruhi opini atau mengarahkan perilaku publik. Media, menggunakan berbagai saluran komunikasi, seperti media massa, media, digital dan tatap muka," terangnya, di Ruang Meeting, Senaru Prime Park Hotel dan Convention Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (02/9/2024).
Lebih lanjut ia mengatakan, saluran komunikasi berbagai media, seperti siaran pers, media sosial, pidato, kampanye, atau iklan. Dalam konteks pemerintah, komunikasi publik sering digunakan untuk menyampaikan kebijakan, program dan informasi penting kepada masyarakat guna mendorong partisipasi aktif dan menciptakan transparansi.
Dengan pemanfaatan media sosial, lanjutnya, publisitas dengan cakupan lebih cepat dan luas. Visibilitas online, meningkatkan komunikasi, terintegrasi dengan mudah. Strategi media sosial, bekerjasama dengan influencer di media sosial, berinteraksi dengan jurnalis, pengaruhi masyarakat dengan konten, digunakan untuk sarana pengumuman.
"Tujuan komunikasi publik melalui media sosial, diantaranya, pelayanan informasi menyampaikan informasi tentang institusi dan memenuhi kebutuhan informasi publik tentang lembaga. Monitoring terhadap segala feedback yang diberikan oleh publik. Hal ini penting untuk memperbaiki kelembagaan yang ada dan untuk memberikan respon balik kepada publik dengan segera," imbuhnya.
Berikut, Silviana memaparkan, Penanganan krisis komunikasi dan isu mengidentifikasi isu yang sedang berkembang dan memprediksi krisis yang akan mungkin terjadi.
Dalam sesi ini, peserta diberikan pemahaman terkait manajemen komunikasi krisis: pentingnya kejelasan dan kecepatan. Manajemen merupakan komunikasi krisis merupakan proses strategi yang penting untuk menghadapi situasi darurat atau ancaman serius yang dapat berdampak negatif pada reputasi, operasional dan keberlanjutan organisasi.
"Komunikasi krisis merupakan upaya terencana untuk mengelola informasi dan membangun komunikasi yang lebih efektif dengan berbagai pemangku kepentingan dalam situasi krisis," ucapnya.
Terakhir, Silviana menyampaikan pentingnya monitoring opini dan aspirasi publik. Tujuannya, meningkatkan kepuasan publik, pengambilan keputusan yang tepat, membangun kepercayaan publik dan meningkatkan kinerja organisasi.
Penulis : Wak Hedir
#Footnote
Kabupaten Kutai Timur adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, di Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Sangatta. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 35.747,50 km² atau 17 persen dari luas Provinsi Kalimantan Timur. Kabupaten Kutai Timur yang terbentuk sejak 12 Oktober 1999 berdasarkan UU. 47 Tahun 1999 ini memiliki jumlah penduduk 425.613 jiwa (semester 1 tahun 2022), terdiri dari 18 kecamatan, 139 desa definitif, 11 desa persiapan dan 2 kelurahan.