
Mon 22/04/2024
admin
Berita
Beri Perhatian Khusus Terhadap Permasalahan Stunting, Noviari Noor: Hampir Semua OPD Beri Alokasi
SAMARINDA - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar Forum Koordinasi program Bangsa Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting tahun 2024.
Kegiatan yang berlangsung di Ruang Cristal Hotel Mercure Samarinda, Senin (22/4/2024) tersebut mengambil tema "Optimalisasi Bonus Demografi dan Peningkatan SDM Menuju Indonesia Emas 2045". Serta diikuti seluruh Kabupaten/Kota di Kaltim, termasuk dari Kabupaten Kutai Timur (Kutim) yang wakili oleh Kepala Bappeda, Noviari Noor didampingi Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Ronny Bonar HS mewakili Bupati yang berhalangan hadir.
Ditemui usai kegiatan, Noviari Noor mengatakan, secara umum, Pemkab Kutim menaruh perhatian secara khusus terhadap permasalahan stunting. Dimana saat ini, hampir seluruh Perangkat Daerah (PD) memberikan alokasi anggaran untuk terus menekan penurunan penyakit yang berkaitan dengan tumbuh kembang tersebut.
"Rata-rata alokasi untuk ini (stunting) diatas 10 persen dari anggaran masing-masing Perangkat Daerah. Jadi ini menjadi wujud nyata kami (pemerintah daerah) untuk terus menekan angka stunting," ucap Novi sapaan akrab Noviari Noor.
Selain memberikan alokasi anggaran yang cukup pada masing-masing PD, pihaknya juga terus meningkatkan koordinasi dengan seluruh stekholder terkait. Termasuk instansi teknis seperti Dinas Kesehatan, PUPR, Perkim termasuk Bappeda.
"Seperti tadi yang kita ketahui, bahwa permasalahan ini, bukan hanya menangani kasus yang sudah terkena stunting. Namun juga upaya pencegahan dan indikator pencegahan ini banyak sekali. Diantaranya, ibu hamil, pasangan suami istri yang akan menikah dan balita di bawah dua tahun," bebernya.
Sementara itu, Plt Kepala DPPKB Kutim, Ronny Bonar H Siburian mengatakan, keabsahan data masih menjadi permaslahan utama dalam penanganan kasus stunting di Kutim. Untuk itu, pihaknya bersama stekholder terkait, terus berupaya melakukan validasi data. Agar penanganan penurunan angka stunting di Kabupaten yang memiliki luas wilayah kurang lebih 35 kilometer persegi ini bisa tercapai.
"Target kita jelas, angka stunting kita harus bisa sesuai dengan target nasional yakni 14 persen. Namun Kaltim sendiri diberi target oleh pemerintah pusat sebesar 12,83 persen. Ini memang berat, namun dengan adanya forum ini, akan menjadi ajang untuk evaluasi kita, salah satunya terkait data," jelas mantan Sekretaris Diskominfo Staper Kutim ini.
Dalam Forum Koordinasi yang dihadiri oleh Sekretaris Utama BKKBN Republik Indonesia Taviv Agus Rayanto serta Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim Sunarto itu juga dirangkai dengan penyerahan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bantuan operasional Keluarga Berencana (BOKB).
kepada 10 Kabupaten/Kota, pengukuhan Badan Pengurus Daerah Andalan Kelompok UPPKS (BPD AKU) Kaltim periode 2023-2027 serta penandatanganan MoU dengan mitra kerja.
Penulis : Tehjo
Editor : Wak Hedir
#Footnote
Kabupaten Kutai Timur adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, di Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Sangatta. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 35.747,50 km² atau 17 persen dari luas Provinsi Kalimantan Timur. Kabupaten Kutai Timur yang terbentuk sejak 12 Oktober 1999 berdasarkan UU. 47 Tahun 1999 ini memiliki jumlah penduduk 425.613 jiwa (semester 1 tahun 2022), terdiri dari 18 kecamatan, 139 desa definitif, 11 desa persiapan dan 2 kelurahan.