
Tue 08/08/2023
admin
Berita
BPBD Kutim, Diminta Bupati Ardiansyah Maksimalkan Perannya dalam Mitigasi Bencana
SANGKULIRANG - Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman meminta agar Badan Penanggulangan Bencana Dearah (BPBD) Kutim, terus memaksimalkan perannya dalam melakukan mitigasi bencana yang bisa berpotensi terjadi di seluruh wilayah Kutim.
Hal itu diungkapkan Bupati Ardiansyah Sulaiman saat membuka Sekolah Lapang Gempabumi dan Tsunami garapan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kantor Camat Sangkulirang, Selasa (08/08/2023).
"Termasuk pada alat sistem peringatan dini atau Earli Warning Sistem (EWS) yang ada di Kantor BPBD, jangan sampai tidak ada petugas berjaga. Agar bisa segera melaporkan apabila terjadi sesuatu, baik itu potensi bahaya maupun hal lain yang perlu adanya tindak lanjut pencegahan," kata Bupati Ardiansyah.
Kesiapsiagaan bencana, sambung Bupati Ardiansyah Sulaiman merupakan langkah awal dalam mengantisipasi dan merumuskan langkah dan memberikan arahan kepada masyarakat, dalam menyikapi bencana yang terjadi, khususnya di Kabupaten Kutim.
"Karena dalam alat tersebut (EWS) banyak informasi yang bisa ketahui secara langsung. Baik itu titik gempa, gelombang, angin serta titik api (blankspot), dan ini sangat penting," ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala BPBD Kutim M Idris Syam mengaku, pihaknya sudah menyiagakan personelnya untuk memantau perkembangan informasi yang ditampilkan pada EWS.
"Memang alat itu sangat membantu kita di daerah, sebagai informasi peringatan dini kebencanaan. Termasuk saat musim kemarau seperti sekarang ini, untuk melihat daerah blankspot (titik api) yang dipancarkan secara langsung oleh satelit," pungkasnya.
Penulis : Tehjo
Editor : Wak Hedir
#Footnote
Kabupaten Kutai Timur adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, di
Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Sangatta. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 35.747,50 km² atau 17 persen dari luas Provinsi Kalimantan Timur. Kabupaten Kutai Timur yang terbentuk sejak 12 Oktober 1999 berdasarkan UU. 47 Tahun 1999 ini memiliki jumlah penduduk 425.613 jiwa (semester 1 tahun 2022), terdiri dari 18 kecamatan, 139 desa definitif, 11 des persiapan dan 2 kelurahan.