
Mon 06/02/2023
admin
Berita
Kadisnakertrans Kutim Sudirman Latief sebut Serapan Naker Baru di Kutim Telah Capai 50 Persen dari Target 50 Ribu
SANGATTA - Program kolaborasi antara Pemda Kutim dengan PT Kaltim Prima Coal (KPC), sukses melakukan pelatihan kompetensi pengelasan yang bertajuk Apprentice Welding Development yang berlangsung di Balai Latihan Kerja Mandiri (BLKM) Kutai Timur (Kutim).Kepala Disnakertrans Kabupaten Kutim Sudirman Latief menyebut, di Kutim Pemkab Kutim berkomitmen untuk mengedepankan penerimaan tenaga kerja lokal. Hal itu, berdasarkan kolaborasi yang dalam dua terakhir ini dilaksanakan bersama dengan perusahaan PT KPC dan sub kontraktor.
“Alhamdulillah atas contoh yang telah diberikan oleh PT KPC, saya yakin bahwa semua yang dilakukan PT Sanggar Sarana Baja (SSB), atas arahan PT KPC, PT Pama maupun perusahaan lain, yang merupakan sub contractor itu sudah berjalan dengan baik ketika recruitment. Ini sesuai arahan pak Bupati, bahwa tetap kita jalankan komitmen kita, untuk mengedepankan penerimaan tenaga kerja lokal,” ujarnya.
Tidak hanya pada sektor pertambangan, lanjutnya, Disnakertrans Kutim juga melakukan pembinaan serta pengawasan kepada perusahaan lainnya, seperti di bidang perkebunan yang merupakan sektor unggulan di Kutai Timur.
“Di sektor perkebunan, kebetulan Sabtu lalu saya menghadiri acara di salah satu perusahaan perkebunan di Kecamatan Rantau Pulung, disana juga kami tekankan, bagaimana perusahaan sektor perkebunan agar mengambil start untuk melaksanakan kegiatan pembinaan untuk anak-anak kita (Kutim) yang ada di sekitar perusahaan dan pihak perusahaan menyanggupi hal tersebut,” tuturnya.
Sehingga, dengan target minimal 10.000 tenaga kerja per tahun, maka penyerapan 50.000 tenaga kerja di Kabupaten Kutim dalam kurun lima tahun bisa tercapai.
Namun dalam pelaksanaan pelatihan, Sudirman mengakui pihaknya mendapat beberapa kendala. Terutama sedikitnya jumlah peserta (kuota) yang dapat ikut pada batch pelatihan. Untuk itu, akan dievaluasi dan diformulasikan ulang agar jumlah peserta pelatihan dapat ditambah.
“Selama ini jumlah peserta dibatasi hanya 16 orang. Setelah kami konsultasi ternyata hasil kajian mengungkapkan efektifitas 16 orang dalam sebuah kegiatan pelatihan. Tetapi menjawab tuntutan visi dan misi yang mengharapkan setiap tahun terjadi serapan 10.000 tenaga kerja, rasanya terlalu lama untuk memenuhi kebutuhan itu,” imbuhnya.
Sehingga setelah dicermati, sambungnya, ternyata 16 orang (peserta pelatuhan) itu hanyalah batas efektifitas dan sebenarnya boleh lebih. Berkenaan itu, telah melakukan komunikasikan kepada PT KPC. Ia berharapkan ke depan bisa ditambah hingga30 orang atau lebih.
“Untuk sesi teori dan akan bergantian pada sesi prakteknya,” jelas Sudirman.
Lebih jauh Sudirman, mengungkapkan, BLKM tahun ini masih akan meningkatkan jenis pelatihan. Diantaranya pelatihan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Tata Boga serta Managemen Bisnis. Dia berharapkan para alumni pelatihan yang dilatih selama ini tidak sekedar tahu kompetensi teknis, tetapi juga bisa berkiprah membuka lapangan usaha seluas-luasnya.
“Data yang sudah kami olah pada tahun 2022 sampai dengan periode triwulan ketiga pada Oktober itu sudah sampai pada angka 13.177. InsyaAllah 2 tahun ini sudah mencetak angka 50 persen dari angka 50.000 tenaga kerja,” ungkapnya.
Sudirman Latif optimis target 50.000 dalam kurun waktu 5 tahun akan tercapai mengingat program ini baru berlajan dua tahun, namun angka yang dicapai sudah 50 persen dari target. Dikatakan, telah terdata melalui BPJS Kesehatan sekitar 6.700an tenaga kerja di bulan Oktober.
“Kemudian masuk melalui PKWT sekitar 8.000an tenaga kerja pada bulan Oktober tadi dan InsyaAllah pada data Desember pasti akan naik. Termasuk kolaborasi dengan Dinas lainnya seperti Pendidikan, Koperasi, PMDes datanya belum sampai ke kami. Jadi dari tahun lalu sekitar 12.000an dan tahun ini per Oktober 13.117 jumlahnya sekitar 25.000an dan kami optimis dari angka target 50.000 untuk 5 tahun bahkan ini 4 tahun InsyaAllah bisa tercapai dan bahkan melampaui target,” tutupnya.
Penulis : Fathil
Editor : Joni