
Mon 30/01/2023
admin
Berita
Sebanyak 142 Mahasiswa STAIS Kutim Dilepas KKL oleh Bupati Ardiansyah
SANGATTA - Sebanyak 142 Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIS) Kutai Timur (Kutim) dilepas Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman untuk mengikuti Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Tahun Akademik 2022/2023. Pelepasan ratusan Mahasiswa STAIS Kutim tersebut ditandai dengan mengenakan almamater oleh Bupati Ardiansyah Sulaiman kepada perwakilan mahasiswa Noor Aldi Pratama dan Salsabila Annisa Putri, di Masjid Kampus Stais, Senin (30/1/2023).Ketua STAIS Kutim Arif Rembang Supu melaporkan, mahasiswa yang mengikuti KKL awalnya berjumlah 149 namun karena ada yang berhalangan menjadi 142 mahasiswa.
Para mahasiswa tersebut, lanjut Arif ditempatkan di kecamatan Bengalon, yang dibagi dalam sembilan (9) kelompok dan tersebar di sembilan desa, yaitu Desa Sekrat, Keraitan, Sepaso Induk, Sepaso Barat, Sepaso Timur, Sepaso Selatan, Tepian Baru, Tepian Indah dan Tepian Langsat. Setiap kelompok terdirindari 16 mahasiswa.
“ Tolong jaga nama Stais, akhlakul kharimah. k
Karena Stais ini identitasnya Islam, tidak seperti fakultas perguruan tinggi yang lain. Punya kelebihan, punya keistimewaan dari segi agama. Seperti baca tulis alqur’an dan lain lainya," ucap Arif Lembang.
Lebih lanjut ia menuturkan, Mahasiwa Stais sudah diberikan pembekalan KKL selama dua hari sebelumnya oleh para dosen. Ia berharap KKL dilaksanakan selama 45 hari dapat benar-benar digunakan dengan baik untuk membantu masyarakat lewat ilmu-ilmu yang telah enyam selama kuliah.
Sementara itu, Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiaman dalam kesempatan itu mengingatkan, agar kehadiran mahasiswa ditengah-tengah masyarakat tempat dilaksanakan KKL menjad agen perubahan.
"Mengingat Kecamatan Bengalon, adalah salah kecamatan pertumbuhan investasinya pesat luar biasanya," tuturnya.
Menurut orang nomor satu di Kutim, KKL seperti ini sangat dinantikan oleh masyarakat. Dimana nantinya mahasiswa akan dibutuhkan. Kepada mahasiswa akan menjadi tempat menyampaikan harapan-harapannya.
"Masyarakan akan tahu kondisi kekinian melalui mahasiswa. Mungkin juga terkait pembangunan, dunia usaha dan lain-lain. Intinya bagaimana kehidupan warga disana, begitu didatangi masyarakat akan punya harapan yang luar biasa," imbuhnya.
Bagi mahasiswa, sambungnya KKL adalah penerapan pengabdian atau Tridarma Perguruan Tinggi, salah satunya pengabdian masyarakat. Jadi ada timbal balik dań masyarakat memanfaatkan itu bagi pembangunannya.
Ditempat yang sama, Aldi Pratama salah seorang mahasiswa yang akan ditempatkan di Desa Sepaso Selatan mengatakan bakal membuat program sosialisasi terkait Pemilu anti money politik, menjelang Pemilu 2024.
Kemudian edukasi seks. Karenakan banyak remaja zaman sekarang yang bisa terjerumus ke pergaulan bebas. Selanjutnya program keagamaan pendidikan baca tulis alquraan dan momentum bulan rajab yang nantinya akan ada Tablig akbar Isra’ Miraj’.
“Pesan kepada teman-teman, agar jaga kesehatan, jaga adabnya sopan santun. Karena selama 45 hari kedepan kita numpang di kampung orang dan jaga nama baik almamater STAIS," tutupnya.
Penulis : Wiryadi
Editor : Joni