Sat 15/07/2023
  admin Berita

Siti Robiah: Kita Punya Tujuan yang Sama Mengawal Tumbuhkembang Anak-Anak Balita

SANGATTA - Tahun ini adalah yang ketiga kalinya, Klinik Utama Tumbuh Kembang Anak Cahaya Sangatta bekersama dengan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menggelar kegiatan seminar dan workshop. 

“Ini merupakan kerjasama antara Klinik Utama Tumbuh Kembang Anak Cahaya Sangatta berkerjasama TP PKK Kabupaten Kutim yang ke 3 kalinya. Pertama saat masa pandemi, seca Covid-19, walau dilaksanakan secara daring (dalam jaringan) naman waktu itu pesertanya mencapain 700 orang. Waktu seminar mengenai mata. Kedua pesertanya sampai 600 orang,” tutur Ketua TP PKK Kutim Ny Siti Robiah Ardiansyah, pada acara Seminar dan Workshop, yang dibuka oleh Bupati Kutim, di Ruang Akasia, GSG, Kawasan Perkantoran, Bukit Pelangi, Sangatta, Sabtu (15/07/2023). 

Namun untuk tahun ini jumlah pesertanya menurun, sambung isteri Bupati Kutim ini. Ia berharap, dengan menurunnya jumlah peserta, bukan berarti tidak care (peduli) dengan masalah yang dihadapi oleh anak-anak (autis). 

“Tetapi mungkin kondisi atau kesempatan yang belum memungkinkan. Dan mudah-mudahan kedepannya, kalau ada undangan seminar-seminar yang seperti ini, kita dapat menyambutnya dengan cepat dan juga dengan senang hati. Karena ini semua bertujuan untuk mengawal tumbuh kembang anak-anak Indonesia, khususnya anak-anak Kutim,” terang Siti Robiah. 

Isteri orang nomor satu di kutim ini berharap, peserta yang mengikuti kegiatan itu diharapkan dapat membagikan ilmu yang didapatnya. Sehingga, bagi mereka yang mempunyai anak autis di lingkungannya bisa sama-sama diasuh dengan baik.
 
“Klinik Utama Tumbuh Kembang Anak Cahaya Sangatta dan TP PKK Kutim,  mempunyai tujuan yang sama untuk mengawal tumbuhkembang anak-anak balita kita,” ucapnya.  

Dalam kesempatan itu, Siti Robiah yang menakodai TP PKK Kutim sedikit menguraikan kegiata yang dilaksanakan oleh PKK. Salah satu adanya program kegiatan BKB (Bina Keluarga Balita) yang dilaksanakan di Posyandu. D
“Dalam BKB itu, yang disasar adalah orang tuanya. Orang tua diberikan penyuluhan-penyuluhan tentang tumbuh kembang anak (anak usia 0-3 bulan). Dipantau perkembangan anaknya sudah bisa apa, dan akan diberikan penjelasan-penjelasan dalam BKB tersebut,” ungkap Siti Robiah.

Lebih lanjut ia menambahkan, sebagai orang tua jika mengetahui tumbuh kembang anak-anak yang tidak sesuai dengan perkembangannya, maka segera berkonsultasi dengan petugas di Posyandu atau langsung ke dokter. 

“Karena anak-anak adalah generasi penerus kita, yang nantinya akan meneruskan estafet perjuanagn kita, para orang tua. Dan seharusnya kita memberikan pendampingan yang baik dan juga mengamati tumbuh kembangnya, supaya bisa berkembang dengan baik dan optimal,” imbuhnya. 

Karena ini menjadi fenomena di Sangatta ini, bahwa banyak anak-anak yang terkena autis. Kita belum tahu pasti penyebab pastinya. Melalui, pengatahuan-pengatahuan yang kita dapatkan dari seminar, dan sumber-sumber yang lain, ia berharap autis ini bisa kita tekan. Dengan cepat diketahui dan intervensi terhadap anak autis, maka akan bisa menekan dampak tidak baiknya. 

“contihnya, anak yang suka tantrum dan bagaimana cara untuk menanggulangi anak tantrum dan sebagainya, kita bisa mengurangi ketidakbaikan tersebut,” tutupnya.

Penulis : Wak Hedir