
TPAKD Kutim Dorong Budaya Menabung Lewat Program KEJAR
SANGATTA- Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2020 tentang Strategi Nasional
Keuangan Inklusif atau disingkat SNKI merupakan pedoman pemerintah dalam
upaya meningkatkan akses keuangan masyarakat dengan tetap memperhatikan aspek perlindungan konsumen.
"Implementasi SNKI untuk ditingkat daerah dilakukan oleh Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD.)," ujar Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Ekobang) Setiap Kutim Noviari Noor pada peluncuran program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR), Kamis (16/10/2025).
TPAKD sendiri, sambung Noviari merupakan suatu forum koordinasi antar instansi dan pemangku kepentingan terkait dalam rangka meningkatkan percepatan akses keuangan di daerah guna mendorong pertumbuhan ekonomi daerah serta mewujudkan masyarakat sejahtera.
"Untuk mengoptimalkan peran TPAKD Kabupaten Kutai Timur,telah disusun dan ditetapkan program kerja Tahun 2025 yang diantaranya program peningkatan rekening tabungan dengan nama program
KEJAR (satu rekening satu pelajar) dan program peningkatan literasi keuangan, "bebernya.
Pelaksanaan program ini, menurutnya, , menjadi tindak lanjut amanat Surat Edaran Bupati Kutai Timur Nomor : T-900.1.7.3/16197/Bup yang ditujukan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta seluruh Kepala Satuan Pendidikan Dasar Negeri maupun swasta se Kabupaten Kutim.
"Adapun sasaran program ini adalah seluruh pelajar tingkat dasar yang ada di Kabupaten Kutai Timur, dengan total jumlah siswa tahun ajaran 2024/2025 sejumlah 94.452 siswa. Adapun siswa yang sudah memiliki rekening sejumlah 67.007 rekening atau 70,94 persen, "ucapnya.
Kemudian, program yang di luncurkan pada Agustus lalu secara nasional ini telah di implementasikan oleh Pelaku Usaha Jasa Keuangan(PUJK) yang bekerjasama dengan Satuan-satuan Pendidikan. Untuk itu, agar program ini dapat berjalan lebih optimal, maka perlu adanya komitmen bersama dan dukungan seluruh pemangku kepentingan.
"Sehingga setiap pelajar yang berada di wilayah Kutim memiliki buku rekening, yang pada akhirnya terciptalah budaya menabung, " pungkasnya.
program yang launching oleh Wakil Bupati Mahyunadi mewakili Bupati Ardiansyah Sulaiman yang berhalangan hadir. menjadi sinyal kuat salam upaya mewujudkan generasi penerus yang memiliki ketrampilan finansial yang menjadi bekal penting di masa depan.