Tue 07/06/2022
  admin Berita

Audensi dengan FPK, Bupati: Berikan Pemahaman Keberagaman Penting untuk Hindari Konflik

SANGATTA –Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman, setelah usai melaksanakan beberapa agendanyanpemimpin daerah, ia juga menyempatkan waktunya untuk duduk bersama serta berdialog santai dengan beberapa organisasi kemasyarakatan (Ormas) yang ada di Kutim. Berikutnya Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Kutim bertemu dengan orang nomor satu di Kutim ini, untuk menyampaikan program kerja pihaknya, di Ruang Bupati, Rabu (7/6/2022).

Dalam kesempatan itu, Ardiansyah berharap FPK Kutim agar hadir disetiap event. Guna memonitor, mengkondisikan, memberikan pemahaman sehingga tidak ada konflik antar suku, rasa agama, sehingga mengindari perpecahan. 

"Dan juga FPK harus sampai di tingkat pemerintah paling bawah, yakni tingkat desa. Untuk memberikan pemahaman pentingnya keberagamaan," pinta Ardiansyah. 

Ketua Edy Heriadi didampingi Sekretaris Albert dan Bendahara Piter Buyang, mengatakan, FPK Kutim telah dibentuk sejak tahun lalu berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bupati Kutim nomor 214.2/K.252/2022 tentang pembaharuan lampiran keputusan Bupati Kutim nomor 214.2/K.769/2021 tentang pembentukan Forum Pembaruan Kebangsaan dan Dewan Pembina 2021-2024. 

Sekretaris FPK Kutim Albert turut menambahkan, FPK memiliki program, pertama sosialsasi terkait tugas dan fungsi forum pembaharuan kebangansaan di 18 kecamatan. Kedua, membentuk pengurus FPK di tingkat Kecamatan. Ketiga, menyelengarakan forum dialog atau seminar kebangsaan dengan pimpinan organsiasi pembaruan kebangsaan, pemuka adat, suku dan masyarakat. 

"Keempat menyelengarakan kegiatan edukasi sejak dini, dalam melestarikan nilai budaya/adat khususnya di Kabupaten Kutim. Kelima, meminimalisir berbagai konflik yang bersifat vertical dan horizontal yang disebabkan oleh bebagai latar belakang permasalahan ras, suku, budaya dan agama yang dapat mengancam integritasnasional khususnya di Kutim. Keenam, menyelengarakan kegiatan karnaval atau festival budaya dalam agenda pengembangan budaya," terang Albert. 

Kedepan, sambung Albert, dalam menjalankan programnya agar dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sampai di tingkat desa. FPK merupakan organisasi yang memiliki makna yang strategis dalam memelihara rasa persatuan dan kesatuan serta memupuk kebhinekaan khususnya di Kabupaten Kutim yang yang memiliki masyarakat heterogen.

Penulis : Wir

Editor : Joni