Tue 01/02/2022
  admin Berita

Bupati Hadiri Silahturahmi Gabungan Alumni Haji Kutim, Minta Jamaah Tetap Berbaik Sangka

SANGATTA - Gabungan Majelis Taklim Al Haji 2015 dan Alumni Haji Kutai Timur (Kutim) menggelar silahturahmi dan pengajian. Acara yang diikuti 80 jamaah haji (sejak tahun 2010 - 2018) berbagai kecamatan di Kutim, turut dihadiri Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman,  di Aula Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kementerian Agama (Kemenag) Kutim, selasa (1/2/2022) /.

Bupati Ardiansyah Sulaiman, mengucapkan terima kasih kepada Kemenag Kutim yang telah menyediakan fasilitas PLHUT di Kutim. Sehingga lebih mendekatkan pelayanan kepada para jamaah dalam mengurus haji dan umrah.

Disamping itu, Pemkab Kutim berusaha agar kantor Imigrasi yang dulunya sempat membuka kantor cabang di Kutim dan telah pindah ke Bontang, bisa kembali ke  Kutim.  Mengingat jumlah jamaah haji Kutim lebih banyak jika dibandingkan di Kota Bontang. 

"Kalau itu sudah ada (kantor imigrasi) urusan imigrasi, paspor dan sebagainya, tidak perlu lagi ke Samarinda. Mudah-mudahan, kemudahan pelayanan bagi calon jamaah haji bisa kita (Pemkab Kutim) penuhi," harap orang nomor satu di Pemkab Kutim ini.

Terkait kegiatan silaturahmi, alumni jamaah haji, Ardiansyah mempersilahkan jamaah haji untuk memanfaatkan fasilitas PLHUT atau Masjid Agung Al Faruq, di Bukit Pelangi yang sudah di buka untuk masyarakat Kutim melaksanakan kegiatan keagamaan. 

"Bisa juga yang ingin mengadakan kegiatan seperti ini, di Pendopo Rumah Jabatan Bupati. Silahkan saja," ucapnya. 

Lebih lanjut Ardiansyah menuturkan, saat ini untuk pelaksanaan haji  belum ada informasi dibuka oleh pemerintah pusat, sejak pandemi Covid-19 di tahun 2019 sampai sekarang. Tetapi untuk pelaksanaan umroh, di Mekah dan Madinah sudah dibuka. 

"Bahkan jamaah umroh dari Indonesia sudah boleh masuk atau diberangkatkan. Tetapi dengan aturan-aturan protokol kesehatan. Kita berdoa saja semoga jamaah haji bisa dibuka juga untuk seluruh umat muslim di dunia," imbuhnya.

Lebih jauh ia berharap, masyarakat harus tetap berbaik sangka. Karena pandemi sehingga belum bisa menunaikan ibadah haji. Hal itu untuk menghindari hal-hal  kemudharatan lebih utama daripada melaksanakan kebaikan. 

"Hal ini terdapat di kaidah-kaidah fikih. Artinya kalau dalam kondisi kemaren (varian Delta) Mekah dibuka. Kita tidak bisa membayangkan seberapa besar bahayanya. Jadi apa saja musibah yang menimpa itu semua atas izin Allah," tuturnya.

Ia menilai, kalau sudah atas izin Allah maka yang terbaik adalah  lakukan baik sangka kepada Allah. Lakukan ibadah-ibadah lainnya. Bagi orang yang beriman, kepada musibah maka hatinya akan diberikan petunjuk oleh Allah. 

"Mudah-mudahan ini adalah ujian Allah SWT, termasuk pandemi Covid-19 ini. Jadi jangan kita berburuk sangka kepada Allah dan hadapilah dengan kesabaran dan penuh keikhlasan," pesan suami Siti Robiah ini.

Kemudian, kepada masyarakat Kutim yang telah mendaftarkan haji, namun masih belum berangkat, diminta untuk tetap yakin dengan niat yang sudah ada. Apalagi yang sudah mendaftar insyaallah akan golongkan kalau dia meninggal sebelum berangkat haji.

"Maka akan digolongkan dengan orang yang sudah berangkat haji, asal ikhlas menunggu dengan sabar," tutupnya. 

Penulis : Daus

Editor : Joni