
Bupati Melepas 158 Mahasiswa KKL STAIS di Sangsel
SANGATTA - Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman melepas
158 mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Sekolah Tinggi Agama Islam Sangatta
(STAIS) di Kecamatan Sangatta Selatan (Sangsel). Pelepasan 158 mahasiswa STAIS itu
dihelat di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kantor Camat Sangsel, Senin (14/2/2022)
disaksikan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutim
Yuriansyah dan Camat Sangsel, Vita Nur Hasanah.
Dalam kesempata itu, Bupati Ardiansyah meminta kepada seluruh
peserta Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Sekolah Tinggi Agama Islam Sangatta (STAIS)
di Sangatta Selatan (Sangsel), untuk langsung bisa mengaplikasikan keilmuan di
bidang masing-masing jurusan. Harus langsung terlibat dalam program pemberdayaan
masyarakat di desa yang akan dituju. Selaras dengan disiplin ilmu masing-masing
peserta KKL STAIS.
“Untuk dapat memberikan kontribusi lewat kerja nyata dan
ide-ide kreatif. Serta masukan bersinergi dengan pemerintahan kecamatan,"
tegasnya.
Lebih lanjut ia berharap, melalui KKL ini, program “Kampus
Merdeka” yang diusung oleh pihak kampus dapat berjalan sesuai marwahnya.
Nantinya akan terlihat seberapa besar karya nyata mahasiswa STAIS, dalam
mengabdikan diri saat program kerja di desa.
“Harus aktif tunjukkan yang sesuai dengan kemampuan. Jangan
sampai juga melebihi kemampuan, nanti dituntut masyarakat," ucap suami
Siti Robiah ini.
Lebih jauh, Ardiansyah mengimbau dalam menjalankan ilmu
terapan dalam KKL ini, mahasiswa dapat mendampingi masyarakat dengan memberikan
arahan. Memanfaatkan waktu yang pendek ini selama KKL, yakni hanya 45 hari
untuk dapat membantu program pengembangan desa. Sekaligus meyakinkan kampus
agar bisa mendapatkan nilai yang layak sebelum skripsi.
“Sebagai syarat untuk lulus dan ingat tetap jaga kesehatan
dengan protokol kesehatan pandemi COVID-19," tegasnya.
Sementara itu, Ketua STAIS Arif Rembang Supu mengutarakan,
KKL kali ini diikuti sebanyak 158 mahasiswa STAIS angkatan ke-12. Mereka akan
terjun langsung ke 15 titik desa yang ada di Kecamatan Sangsel. Nantinya
seluruh mahasiswa akan disebar per kelompok. Mahasiswa KKL berasal dari dua
jurusan, yakni tarbiyah dengan konsentrasi Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI),
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dan Manajemen Pendidikan Islam
(MPI). Kemudian syariah dengan Prodi Ekonomi Syariah (ES) dan Hukum Keluarga
(HK).
"Jadi ada 15 kelompok yang akan langsung ke KKL. Kita
sudah berkoordinasi dan menyelaraskan program KKL ini dengan DPMDes Kutim dan
Pemerintahan Kecamatan Sangatta Selatan. Untuk itu, saya juga mengharapkan
seluruh peserta KKL jangan hanya sebatas mencari nilai semata sebagai tuntutan
kurikulum. Tetapi harus menjadi motivator, fasilitator dan mediator bagi
pembangunan masyarakat desa," katanya mengingatkan.
Kehadiran peserta KKL, sambung Arif, harus mampu memberikan
nuansa baru dan menjadi inovator bagi masyarakat desa. Untuk bangkit bersama
dalam memajukan daerah, khususnya wilayah desa. Menunjukkan kemampuan membangun
dengan dasar santri yang dimiliki.
“Dengan menunjukkan tanggung jawab moral mencerdaskan
kehidupan bangsa," terangnya.
Penulis : Wak Hedir
Editor : Joni