
DPRD Kukar Kunjungi Diskominfo Perstik Kutim, Sharing Terkait Penerapan Digitalisasi
SANGATTA - Jum'at (27/5/2022) pagi, Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Diskominfo Perstik) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menerima Kegiatan Kunjungan Kerja (Kunker) dari Komisi IV DPRD Kabupaten Kartanegara (Kukar). Kunker dimaksud terkait penyelenggaraan Digitalisasi Pemerintahan (Digital Government) yang telah diterapkan oleh Pemerintah Kabupaten Kutim.
Ketua Komisi IV DPRD Kukar, Baharuddin bersama Anggota DPRD Kukar lainnya yakni, Aini Faridah, Yusmardani, Abdul Wahab Arief dan Kamarku Zaman disambut hangat oleh Kepala Diskominfo Perstik Kutim, Ery Mulyadi, didampingi Sekretaris Diskominfo Perstik Ronny Bonar H Siburian serta Pejabat Fungsional dan StrukturalStruktural di lingkungan Diskominfo Perstik Kutim.
Dalam kesempatan itu, Ketua Komisi IV Baharuddin mengatakan, maksud kedatangan mereka adalah sharing terkait penyelenggaraan digitalisasi Pemerintah dan penerapan Program Smart City di Kutim.
Ia menuturkan, saat ini pemerintahan berproses dalam digitalisasi. Apalagi Kutim terpilih menjadi salah satu daerah dalam Program Gerakan Menuju 100 Smart City oleh Pemerintah Pusat.
"Kami ingin mengetahui lebih jauh apa saja penerapan digitalisasi di Kutai Timur yang telah dilakukan. Tentu semuanya melalui proses dan kami memandang itu sangat penting," kata Ketua Komisi IV DPRD Kukar ini.
Sementara itu, Ery Mulyadi, Kadis Kominfo Perstik Kutim mengucapkan terimakasih dan mengaku suatu surprize atas kunjungan yang dilakukan oleh Anggota DPRD Kukar ke Kutim, khususnya ke Diskominfo Perstik Kutim. Menurut Ery, pertemuan tersebut sebagai sharing informasi, khususnya terkait digitalisasi pemerintahan.
Lebih lanjut Eru menambahkan, di Kutim digitalisasi sudah sampai pada pemerintahan paling bawah yakni hingga di tingkat desa. Hal itu sesuai dengan visi misi Bupati dan Wakil Bupati tentang merdeka sinyal.
"Saat ini desa-desa sudah memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Tentu saja ini juga sejalan dengan pelaksanaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)," jelas Ery.
Terkait penerapan Smart City, Ery menyebut di Kutim ada enam elemennya, diantaranya, Smart Governance, Smart Branding, Smart Economy, Smart Living, Smart Society dan Smart Environment, bahkan untuk Smart. Bahkan untuk Smart Branding Kutim meraih penghargaan dalam implementasinya dari Kementrian Kominfo terhadap pengelolaan madu kelulut di Kecamatan Sangatta Utara.
"Untuk jenis aplikasi juga sudah diimplementasikan dan terintegrasi dalam SPBE, untuk sarana pendukung teknologi informasi sudah memadai, di Kawasan perkantoran Bukit Pelangi kami sudah membangun backbone Fiber Optic dan bandwidth juga sudah memadai sebesar 400 mbps," terang Ery.
Lebih Ery menuturkan, untuk jaringan internet masih ada 37 desa yang masih blankspot namun di tahun 2022 Kutim sendiri rencananya akan mendapatkan alokasi sebanyak 56 desa yang akan dibangun fasilitas menara dan BTS oleh Kementerian Kominfo sehingga ditahun 2022 program merdeka sinyal yang dicanangkan diharapkan dapat terwujud.
Penulis : Daus/Wir
Editor : Joni