
Kutim Jadi Tuang Rumah Porseni PPGT Wilayah V Kalimantan, Bupati Kutim Ardiansyah Apresiasi Semangat Kebersamaan dan Ingatkan Junjung Tinggi Sportifitas
SANGATTA - Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menjadi tuan rumah pelaksanaan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Persekutuan Pemuda Gereja Toraja (PPGT) wilayah V Kalimantan. Acara yang dihadiri delapan klasis dengan peserta 1.690 orang ini, dibuka resmi oleh Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman, di Gedung Olahraga (GOR), Kudungga Sangatta, di Jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Sanagtta Utara, Senin (30/6/2025).
Pembukaan kegiatan Porseni PPGT ini, turut dihdiri Ketua DPRD Kutim Jimmi dan Anggota DPRD Kutim lainnya, seperti David Rante, Yusuf Silambi, Komandan Lanal Sangatta Letkol Laut (P) Fajar Yuswantoro, Kadispora Kutim Basuki Isnawan, Ketua Ikat Kutim Piter Buyang, Ketua Umum PPGT Pusat, Ketua Badan Pekerja Klasis Kutim Pendeta Petrus Silas serta undangan lainnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, atas nama Pemerintah Kabupaten KutaiTimur (Pemkab Kutim) menyampaikan apresiasi atas terlaksanakan kegiatan yang penuh dengan semangat kebersamaan itu.
"Bahwa saudara-saudara dengan penuh semangat dan dengan penuh kekuatan melaksanakan agenda ini. Sehingga yang kita butuhkan adalah rasa kebersamaan di dalam perbedaan yang ada. Dan Kutai Timur merasa terhormat karena menjadi tuan rumah yang pertama dilaksanakan kegiatan ini (Porsen PPGT wilayah V Kalimantan)," ucap Bupati Ardiansyah Sulaiman.
Di temapt itu orang nomor satu di Pekab Kutim ini juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang memberikan bantuan yang luar biasa atas terselenggaranya Porseni PPGT tersebut. Seperti Lanal Sangatta yang memberikan bantuan sekaligus memasang tenda sebagai tempat pelaksanaan Porseni, maupun pihak lainnya yang telah membantu kegiatan akbar suku Toraja yang diikuti para pemuda dengan kisaran usia 15 hingga 30 tahun tersebut.
"Ini adalah bentuk kebersamaan masyarakat kita di Kutai Timur. Seperti kita ketahui Kutim ini, dengan luasnya yang cukup luas dan suku, adat, budaya dan agama yang cukup heterogen, tetapi bisa hidup berdampingan. Artinya Kutim sangat menghormati, semua perbedaan baik suku, adat, budaya dan agama, inilah yang menjadi kekuatan kita di Kutim," ucapnya.
Terkhusus kepada warga dari suku Toraja, yang mampu merajut kebersamaan dengan begitu kuat dan kokoh. Sehingga, menurutnya, menjadi satu dari pada pembangunan di Kutim. Apalagi tahun ini, PPGT Kutim menjadi tuan rumah ini laur biasa.
"Manfaatkan waktu selama beberapa hari ini dengan baik. Ini merupakan ajang untuk saling bertukar pikiran, memberikan yang terbaik antara satu dengan yang lain. Meskipun di dalamnya ada ajang saling berkompetensi baik di bidang olahraga maupun seni. Ini adalah kompetensi, tetapi dibalik kompetensi itu saudara-saudara dipersatukan di dalam momen Porseni PPGT wilayah V Kalimantan di Kutim. Manfaatkan waktu ini dengan baik, mudah-mudahan terjalin persaudaraan yang luarbiasa, apalagi saudara-saudara masih dirajut satu hubungan keluarga yaitu darah Toraja," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Panitia Sesthy Saring Bumbungan mengatakan, Poresni PPGT itu merupakan program kerja dari Pengurus Pusat PPGT, dengan harapan kegiatan tersebut bisa menghidupi iman melalui gerak dan karya, melatih kedisiplinan dalam olahraga, mengasah keindahan dalam seni, membangun persaudaraan dalam kebersamaan serta menegaskan bahwa potensi pemuda-pemuda Gereja Toraja dapat menjadi persembahan terbaik bagi Allah.
"Porseni PPGT wilayah V Kalimantan dihadiri oleh 8 kelasis dan peserta kurang lebih 1.690 orang dengan tema Merajut Harmoni, Merawat Perbedaan di dalam Panggung Kemuliaan Allah. Porseni ini hanya ajang unjuk bakat, bukan hanya ajang aduh cepat, kuat atau hebat. Lebih dari itu, Porseni hadir sebagai manisfestasi panggung yang menggemakan," jelas Sesthy Saring Bumbungan.
Senada, Ketua Umum Pengurus Pusat PPGT Malvin berharap kegiatan itu bukan hanya sekedar perlombaan atau pertunjukkan bakat semata, tapi Porseni menjadi ruang perjumpaan iman dan kebudayaan, porseni menjadi ajang mempererat persekutuan dan semangat kebersamaan.
"Dan yang terpenting bagaimana membentuk karakter dan identitas kita sebagai orang Toraja yang kristen yang teguh di dalam kristus dalam menjalani hidup," tutur Malvin.
Porseni lanjutnya, menjadi momentum untuk memuliahakn Allah lewat seluruh potensi yang ada di dalam diri. Tantangan zaman hari ini banyak menggerus kecintaan kita terhadap persekutuan dan bahkan kecintaan kita kepada gereja. Perkembangan dunia digital, tekanan sosial, krisis identitas, distract nilai dan arus globalisasi yang kuat seringkali menggoyahkan arah perjalanan anak-nak muda. Banyak dari kita terjebak dari dunia yang serba instan, sehingga kita kehilangan makna persekutuan bahkan menjauh diri dari panggilan iman kita. Di tengah realitas inilah persekutuan Pemuda Gerja Toraja menjadi ruang yang sangat penting, bukan hanya sebagai tempat berkegiatan tetapi sebagai komunitas yang membina spriritual, solidaritas dan semangat berkreatifitas dalam berkarya panggung kemuliaan Allah.
"Mari melalui porseni kita belajar, bagaimana mengintegrasikan iman dan tindakan. Ingat kita hadir di sini bukan hanya datang berlomba untuk menang. Tetapi yang terpenting adalah pertumbuhan dalam karakter kita sebagai orang-orang kristen. Kita belajar dalam iman kristen, kemenangan sejati bukan terletak pada piala tetapi kemenangan terjadi ada pada relasi yang kita bangun dalam proses yang kita lalui hari ini," tutupnya.
Penulis : Wak Hedir
#Footnote
Kabupaten Kutai Timur adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, di Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Sangatta. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 35.747,50 km² atau 17 persen dari luas Provinsi Kalimantan Timur. Kabupaten Kutai Timur yang terbentuk sejak 12 Oktober 1999 berdasarkan UU. 47 Tahun 1999 ini memiliki jumlah penduduk 425.613 jiwa (semester 1 tahun 2022), terdiri dari 18 kecamatan, 139 desa definitif, 11 desa persiapan dan 2 kelurahan.