
Pabrik Methanol Kian Nyata, Diproyeksikan akan Berdampak pada Ekonomi Kerakyatan di Kutim
SANGATTA – Perkembangan industri methanol di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) perwujudannya semakin nyata. Hal ini diketahui, saat perusahaan Air Product East Kalimantan (APEK) melakukan audiensi dengan Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman didampingi Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Teguh Budi Santoso, di Ruang Kerja Bupati Kutim, Kamis, (14/07/2022).
Kepala DPM-PTSP Kutim Teguh Budi Santoso menjelaskan, “APEK merupakan pelaku usaha yang bergerak dibidang proses coal to methanol yang lokasinya bagian dari Batuta Chemical Industri Park (BCIP).
“Mereka (APEK) insyaAllah mulai bulan Mei tahun 2023 akan mulai bergerak pembangunan pabrik,” ungkap Teguh.
Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, sambung Teguh, sangat menyambut rencananya pihaknya. Karena dampak yang akan coal to methanol untuk memproduksi biofuel, tentu akan menjadi support sumber energi yang ada di Indonesia, selain dari fosil.
“Kan ada peralihan energi dari fosil ke energi terbarukan,” jelas Teguh.
Teguh menambahkan, dengan adanya pabrik methanol pertama di Asia Tenggara ini, akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi kerakyatan.
Dengan adanya realisasi ini, akan membuat dampak pertumbuhan ekonomi kerakyatan, karena jika ada investasi yang masuk ke suatu daerah akan membantu perkembangan daerah tersebut. Seperti lapangan pekerjaan, singkatnya akan ada perputaran ekonomi kerakyatan. Dampaknya langsung bisa bagi Perhotelan/Penginapan, rumah makan, dan lain lain,
“Selain itu devisa negara dan sumber PAD yang bersumber dari ekonomi kerakyatan juga akan meningkat . Intinya semua hal tersebut kita kerjakan untuk memajukan Kabupaten Kutai Timur," harap Kadis DPM-PTSP ini.
Sementara itu, Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman menuturkan, kunjungan APEK adalah kunjungan yang perdana, terkait dengan produksi methanol di Kutim.
“Jadi mereka silaturahmi mengenalkan diri. Dari informasi yang disampaikan, bahwa dalam beberapa bulan kedepan tenaga kerja sudah mulai berdatangan,” ungkap Ardiansyah.
Disamping itu, pihak berkoordinasi atau meminta izin lokasi strategis untuk pembangunan Pelabuhan, sambung Ardiansyah. Orang nomor satu di Kutim ini lantas memberikan saran, agar pihaknya memilih daerah Muara Bengalon, Kecamatan Bengalon.
“Tahun depan mereka (APEK) sudah mulai mengerjakan itu. Sekarang kan BCIP yang menyiapkan perangkatnya,” terangnya.
Penulis : Fathil
Editor : Joni