
Perhiptani Kutim Salurkan Bantuan Sembako Bagi PPL di Tiga Kecamatan Terdampak Banjir
SANGATTA - Sebagai bentuk kepedulian terhadap para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang terdampak banjir di tiga kecamatan, yakni di Kecamatan Sangatta Utara, Selatan dan Bengalon yang berdomisili di Sangatta, Dewan Pimpinan Daerah Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia Kutai Timur (DPD Perhiptani Kutim) memberikan paket sembako kepada 40 orang PPL. Kegiatan itu dipimpin Ketua Perhiptani Kutim Kasmidi Bulang (Wakil Bupati), Minggu (27/3/2022) bertempat di UPT Penyuluh Pertanian Perternakan dan Perkebunan (PPPP) Sangatta Utara.
Disamping itu, sebagai rasa empati kepada sesama PPL di Kutim, maka para PPL yang ada di Kecamatan Kongbeng, Muara Wahau, Teluk Pandan dan Muara Bengkal turut memberikan donasi dalam bentuk uang. Sedangkan yang berupa barang datangg dari Kecamatan Kaubun, Sangkulirang, Muara Wahau, UPT Holtikultura Rantau Pulung dan UPT PPPP Rantau Pulung.
Ketua Perhiptani Kutim Kasmidi Bulang didampingi Kepala Dinas Pertanian Dyah Ratna Ningrum dan Sekretarisnya Jumiah menyampaikan ucapkan terimakasih kepada semuanya yang telah memberikan donasi.
"Terimakasih yang sudah memberikan donasi, apa yang bisa dibagi mari kita lakukan, insyaallah pasti akan dikembalikan rezekinya olah Yang Maha Kuasa. Kepada yang terkena dampak banjir, kita harus tabah dan jangan ada saling menyalahkan, ini akan jadi pelajaran berharga agar tidak terulang lagi kedepannya," ujar Kasmidi.
Dia menambahakan, pihaknya akan melakukan rapat koordinasi terutama Dinas Teknis untuk membuat terusan-terusan agar ketika air pasang cepat terbuang ke laut, selain itu aliran-aliran sungai akan diperdalam sehingga ketika air pasang atau air dari hulu tidak langsung masuk kerumah-rumah.
Terkait bencana banjir, Kasmidi menyebut merupakan bencana alam ya g datangnya tidak terduga. Hal tersebut menurutnya, disebabkan oleh curah hujan yang tinggi. Terkait isu bendungannya KPC jebol atau airnya sengaja dibuang itu tidak benar, Kasmidi menuturkan bahwa dugaan itu tidak benar.
"Beberapa hari yang lalu, Pak Bupati memimpin langsung rapat dan memerintahkan Kadis PU untuk turun ke lapangan memeriksa penampungan airnya dan tidak ada jebol atau dibuang," ujar Kasmidi.
Lebih lanjut ia menjelaskan, dalam beberapa hari terakhir berdasarkan data, memang saat itu di hulu curah hujannya tinggi dan airnya turun ke Sangatta. Ditambah pasang surut air laut lagi tinggi-tingginya.
"Alhamdulillah sekarang sudah musim konda. Insyaallah lima hari kedepan masih pasang surut, termasuk tadi malam ada berita air naik lagi, pas saya cek ke jembatan Masabang ternyata tidak benar dan masyarakat jangan panik," imbaunya.
Dimasa pascabanjir ini, sambung Kasmidi, yang saat ini menjadi perhatian pemerintah adalah penanganan banyaknya sampah-sampah yang berserakan seperti perabot-perabot rumah tangga dan lainnya. Pemerintah sudah mengambil langkah dengan membersihkan bersama-sama (gotong royong) dengan berbagai pihak.
"Di hari pertama pascabanjir pak Bupati memerintahkan kita gas untuk bersih-bersih bersama personil gabungan dan di hari kedua melalui saya memerintahkan para ASN untuk bergabung membersihkan sampah yang menumpuk," beber Kasmidi.
Saat ini, kata Kasmidi, masalah sampah pascabanjir menjadi konsentrasi bagi pemerintah, karena pihaknya tidak ingin ini menjadi masalah baru karena timbulnya karena penyakit dan sebagainya.
Ditempat itu, Kadis Pertanian Dyah Ratna Ningrum meng ucapkan terimakasih atas perhatian Perhiptani Kutim kepada para PPL dan Dinas Pertanian atas bantuan sembakonya.
Dirinya juga melaporkan untuk wilayah Sangatta Selatan ada sekitar 100 hektar sawah yang terdampak banjir, ada yang sudah panen namun tidak sempat menyelamatkan karena terendam banjir. Sedangkan di Sangatta Utara banyak tanaman holtikultura berupa sayur-sayuran.
"Hari kedua banjir kami langsung komunikasi dengan Kepala UPT, dari laporan daerah yang terdampak banjir sekitar 390 hektar, selanjutnya kami akan membuat laporan secara resmi dan menunggu arahan Bapak Bupati dan Wakil Bupati," kata Dyah.
Penulis : Daus
Editor : Joni