Tue 26/07/2022
  admin Berita

Produk UMKM dan Kerajinan Tangan Kutim Siap Bersaing di Kancah Internasional

SANGATTA - Produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan Kerajinan Tangan Kabupaten Kutai Timur (Kutim) bakal boyong Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Timur (Dispar Kutim) untuk mengikuti Handarty Korea Exhibition Event 2022, Korea Selatan. 

Pelepasan produk kerajinan tangan dan kuliner dalam rangka promosi dan ekspor yang digelar oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Timur (Dispar Kutim)  turut dihadiri Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, Bea Cukai Sangatta, Dekranasda Kutai Timur serta Kepala Pimpinan Daerah (PD), Manajemen PT Kaltim Prima Coal (KPC) serta Manajemen PT Pamapersada Nusantara, yang berlangsung di Lobbi Dispar Kutim, Senin (25/07/2022).

Kepala Dispar Kutim mengatakan, kegiatan tersebut merupakan pintu masuk ke dunia ekspor produk UMKM Kabupaten Kutim, lebih tepatnya kegiatan promosi akan akan diselenggarakan di luar negeri pada tanggal 27 Juli sampai 1 Agustus 2022. 

Ia memaparkan bahwa produk yang akan dibawa atau dikirim merupakan hasil binaan Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Timur yang diharapkan dapat meningkatkan devisa negara dari produk-produk UMKM lokal.

Lebih jauh, Nurullah mengatakan, kegiatan itu merupakan lanjutan dari pembinaan yang sudah dilakukan oleh Dinas Pariwisata pada produk-produk yang kita kirim, kita berharap tidak hanya bersaing di tingkat kabupaten. namun kita ingin kuliner dan kerajinan tangan ini bisa bersaing di mancanegara,” ungkapnya.

“Kita tahu bahwa produk bruto yang berpengaruh meningkatkan devisa negara itu terdapat dikuliner, kerajinan tangan dan fashion. Peluang inilah yang akan terus ditingkatkan. Kuliner dan kerajinan tangan ini masyarakat bisa berinovasi, kreatif dan mampu bersaing dan mandiri ke tingkat internasional. Kita berharap Kabupaten Kutai Timur juga bisa memberikan kontribusi terhadap devisa negara dibidang kuliner dan kerajinan tangan.” tambah Nurullah.

Sementara itu dalam sambutannya Benny Wismo Nugroho selaku Kepala Bea Cukai Sangatta mengemukakan bahwa pihak Bea Cukai Sangatta siap mendukung kegiatan ekspor. 

“Kegiatan ini akan berdampak pada beberapa aspek yang paling utama adalah pelayanan dukungan terhadap teman-teman para penggiat UMKM, kami sebagai aparatur negara mempunyai kewajiban untuk melaksanakan sinergi koordinasi hubungan. Jalan masih panjang bagi kita bersama agar kita ingin benar benar merealisasikan ekspor yang sebenarnya. Hari ini merupakan pencanangan atau peluang besar dalam usaha Kabupaten Kutai Timur untuk melaksanakan ekspor yang benar-benar riil.” dukung Benny.

Benny juga menjelaskan bahwa keiatan ekspor maupub impor memiliki beberapa mekanisme yang harus dilalui sampai pada akhirnya kegiatan tersebut dapat dikatakan ekspor secara riil,


“Ekspor itu sebenarnya artinya proses pengeluaran barang dari dalam negeri ke luar negeri itu istilah sederhana. Nanti kadis akan membawa produk UMKM ke luar negeri secara harfiah itu sudah termasuk ekspor namun yang kita maksudkan disini tentunya ekspor dalam arti yang sebenarnya karena sebelum kegiatan ekspor itu ada kegiatan korespondensi para penggiat UMKM disini dan pembeli dinegara tujuan, korespondensi sepakat barangnya seperti apa, harganya seperti apa, mekanisme pembayarannya seperti apa, hal itu tentunya masih memerlukan beberapa step step kedepan.” jelas Kepala Bea Cukai Sangatta.

Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman memaparkan kegiatan ekspor yang sudah dilakukan Kabupaten Kutai Timur. 

“Sebagaimana kita ketahui Kabupaten Kutai Timur ini sudah mengekspor lebih dari enam produk, yang pertama kita mengekspor pisang kepok dan permintaan tahun ini tambah lagi dari negara Singapura yang merupakan permintaan baru. Jadi pisang kepok itu sudah ada di beberapa negara dan itu pelaku ekspornya adalah koperasi, koperasi yang berada di Kecamatan Kaubun, lalu pisang kepok juga sudah diekspor produk turunannya yaitu keripik pisang. Kemudian ada amplang yang sudah diekspor kita ketahui hampir semua kecamatan kita produksi amplang, lalu tambah lagi mereka permintaan tahun 2021 yaitu ekspor jahe ada beberapa negara yang meminta barang tertentu antara lain India, Bangladesh, Yordania dan Singapura, kemudian ada lagi ekspor lidi dari daun kelapa sawit, Pakistan dan India termasuk yang meminta barang ini.” jelas Bupati.

Bupati Kutim juga meminta agar UMKM selalu hadir disetiap gelaran pariwisata termasuk DEKRANASDA yang merupakan tonggak dari produk kerajinan tangan di daerah, Ardiansyah juga berharap seusai pameran ini ada dampak permintaan yang hadir untuk ekspor yang sesungguhnya,

“Jadi setiap ada pariwisata harus mengikutsertaakan UMKM, saya berharap setelah pameran ini ada permintaan karena justru dari permintaan itu kita sanggup menaikkan nilai tambah dari UMKM. Kita punya DEKRANASDA, saya sudah mengarahkan DEKRANASDA karena diantara pelaku kerajinan kita di Kutai Timur ini tidak kalah dari segi kualitas, ada yang memanfaatkan limbah kayu, ada yang memanfaatkan limbah kertas ada yang memanfaatkan limbah-limbah plastik dan mereka memproduksi, ini yang masih belum terekspose, usahakan DEKRANASDA nanti akan difasilitasi bergabung dengan UKM Center, jadi nanti digedung UKM Center nanti akan ada display dari produk dan nanti juga ada Mall Pelayanan Publik (MPP) jadi masyarakat yang mau berurusan mengenai pelayanan publik tadi mereka melewati display dari DEKRANASDA tadi,” ujarnya.

Penulis : Fathil

Editor : Joni