Thu 12/09/2024
  Admin Berita Berita

Sebagai Acuan Investor Berinvestasi di Kutim, DPMPTSP Gelar FGD IPRO



SANGATTA - Untuk penyusunan Project Prospectus (Investment Project Ready to Offer/IPRO Komoditas turunan kelapa sawit berbasis kimia (Oleochemical) di Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK) DPMPTSP Kutai Timur (Kutim) mengelar Laporan Awal dan Focus Group Discussion (FGD) Investment Project Ready to Offer (IPRO) 2024, kamis (12/9/2024) di ruang D'Lounge Hotel Royal Victoria Sangatta. 

Dalam kesempatan tersebut, Kepala DPMPTSP Kutim Darsafani menyebut banyak sekali produk turunan Kelapa Sawit yang dapat dikembangkan, tentunya Pemerintah Kutai Timur sangat membutuhkan peran serta pihak Perusahaan/swasta untuk dapat mengembangkan industri hilirisasi salah satunya melalui investasi. 

IMG-20240912-WA0022.jpg 166.23 KB

"Kutim memiliki Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK), dimana di KEK MBTK sebagai Kawasan Ekonomi Khusus Strategi penyangga IKN yang memiliki lahan Clear and Clean seluas 509,496 Ha, Sewa lahan yang murah setelah free 4 tahun," ujar Darsafani. 

Selanjutnya disampaikan, sistem operasional dan regulasi yang mendukung terciptanya iklim investasi yang kondusif melalui Peraturan Daerah yang mengatur pemberian insentif dan kemudahan penanaman modal dan dukungan pengelolaan KEK yang semakin mudah dan efisien, Infrastruktur jalan yang merupakan akses utama menuju kawasan akan terus dibenahi melalui Pemerintah Daerah, Provinsi dan Pemerintah Pusat. 

"Saya berharap, Investment Project Ready To Offer (IPRO) ini dapat menjadi salah satu acuan investor ketika melihat penawaran proyek investasi yang clear and clean yang siap untuk ditawarkan kepada investor," harap mantan Kadis Koperasi dan UKM ini. 

Lebih lanjut ia menambahkan, komunitas turunan kelapa sawit berbasis makanan (oleofood) berupa pabrik minyak goreng dan komunitas turunan kelapa sawit berbasis kimia (oleochemical) berupa pabrik biosolar.

Oleh karena itu, kata ia, Pemkab Kutim membuka pintu investasi sebesar-besarnya bagi para investor yang ingin berinvestasi di Kutai Timur, khususnya di KEK MBTK.

"Pemkab Kutim akan terus mendorong dan merangsang pertumbuhan investasi serta menciptakan iklim investasi yang kondusif melalui Kebijakan, regulasi dan keterbukaan infromasi yang memberikan kemudahan dalam berinvestasi," pungkas Darsafani

Kegiatan yang diikuti oleh Perangkat Daerah dan perusahaan swasta menjadi narasumber FGD dari PT Sucofindo yaitu, Sampor Ali dan Rabiatul Adawiyah.

Penulis : Daus
Editor : Wak Hedir

#Footnote
Kabupaten Kutai Timur adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, di Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Sangatta. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 35.747,50 km²  atau 17 persen dari luas Provinsi Kalimantan Timur.  Kabupaten Kutai Timur yang terbentuk sejak 12 Oktober 1999 berdasarkan UU. 47 Tahun 1999 ini memiliki jumlah penduduk 425.613 jiwa (semester 1 tahun 2022), terdiri dari 18 kecamatan, 139 desa definitif, 11 desa persiapan dan 2 kelurahan.