
Sebanyak 60 Pelaku Usaha Mikro Ikut Pelatihan Kerajinan Bambu dan Digital Marketing, Garapan Diskop dan UMKM Kutim
SANGATTA – Sebanyak 60 orang Pelaku Usaha Mikro, di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), yakni mengikuti Pelatihan Kerajinan Bambu dan Pelatihan Digital Marketing, garapan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kabupaten Kutim.
Pelatihan tersebut dalam upaya meningkatkan kompetensi pelaku UMKM di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), dibuka oleh Kadiskop dan UMKM Darsafani, di Resto dan Caffee Teras Belad, Sangatta Selatan, Rabu (10/08/2022).
Peserta Pelatihan Kerajinan Bambu berjumlah 30 orang Pelaku Usaha Mikro dari beberapa Kecamatan, yaitu dari Kecamatan Muara Bengkal, Muara Ancalong, Telen, Muara Wahau, Kongbeng serta Karangan. Sedangkan Peserta Pelatihan Digital Marketing berjumlah 30 Orang yang berasal dari Kecamatan Sangatta Utara, Sangatta Selatan, Bengalon dan Teluk Pandan.
Ketua Panitia Junianti menyebut, maksud dan tujuan Pelatihan Kerajinan Bambu adalah untuk mengasah potensi yang dimiliki oleh pengrajin anyaman bambu, sebagai upaya untuk meningkatkan keahlian mereka dan menciptakan inovasi dan kreatifitas dalam produk yang dihasilkan untuk menarik minat pasar dan berimbas kepada kesejahteraan masyarakat.
“Sedangkan maksud dan tujuan dari Pelatihan Digital Marketing adalah agar peserta memahami Digital Marketing dan dapat memanfaatkan jalur digital dalam memasarkan produk mereka serta meningkatkan penjualan produk secara optimal,” ujar Junianti.
Ditambahkan olehnya, untuk tenaga Pengajar atau narasumber yang akan memberikan Materi pada kegiatan Pelatihan Kerajinan Bambu dan Pelatihan Digital Marketing adalah pemateri atau instruktur dari Pusat Layanan Usaha Terpadu Samarinda.
Sementara itu Kadiskop dan UMKM Darsafani mengatakan, pihaknya berupaya meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi pelaku UMKM dalam bentuk pelatihan-pelatihan. Ia pun menilai, banyak pelatihan-pelatihan yang telah dilaksanakan, namun belum terlihat wujud nyata implementasinya.
“Saya berharap setelah mengikuti pelatihan ini para peserta dapat mengaplikasi semua ilmu yang sudah ditransfer oleh Narasumber selama pelatihan,” ucapnya.
Lebih ia menambahkan, Diskop Kutim sudah menggagas buat para pengrajin-pengrajin yang sudah mendapatkan pelatihan dan yang mengimplemtasikannya dilapangan, maka nantinya akan diberikan mesin produksi untuk kerajinan masing-masing.
“Nanti, apabila telah mendapatkan mesin produksi agar dapat dirawat dengan baik. Saya juga berharap para pelaku UMKM agar berada dibawah naungan Dinas Koperasi, hal ini agar memudahkan pemantauan dan evaluasi,” tutur Darsafani.
Kemudian, terkait Digital Marketing, Darsafani menyebut tidak ada istilah terlambat untuk belajar mengingat di era sekarang ini semuanya berbasis online.
“Tidak usah khawatir untuk pemasaran produk, dengan Digital Marketing bisa dilakukan di rumah saja,” tuturnya.
Terakhir dirinya berharap ilmu-ilmu yang diajarkan di Pelatihan Kerajinan Bambu dan Pelatihan Digital Marketing ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya buat para peserta sehingga bekal ilmu ini dapat diimplementasikan dan dapat meningkatkan kesejahteraan pelaku UMKM di Kutim.
Penulis : Daus
Editor : Joni