Thu 08/05/2025
  Admin Berita Berita

Serahkan Bantuan Alsintan, Wabup Wahyunadi Tegaskan Komitmen Pemerintah Cetak 100 Ribu Ha Sawah di Kutim



SANGATTA  – Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim), Mahyunadi, menunjukkan komitmennya dalam mendorong kemandirian dan modernisasi sektor pertanian daerah dengan menyerahkan bantuan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) kepada sejumlah Brigade Pangan dari lima kecamatan di wilayah Kutim. Penyerahan ini dilaksanakan di Halaman Kantor Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Kutai Timur, yang dihadiri langsung oleh para perwakilan brigade, Kepala Dinas Dyah Ratnaningrum serta jajaran DTPHP Kutim.

Adapun Brigade Pangan yang menerima bantuan antara lain Brigade Maju Bersama dari Kecamatan Kaliorang, Brigade Bravo Sejahtera dari Kecamatan Long Mesangat, Brigade Maju Berkarya dari Kecamatan Kaubun Brigade Bengalon dari Kecamatan Bengalon, Brigade Gumus Sejahtera dari Kecamatan Kaubun, Brigade Nermal Urip dari Kecamatan Kongbeng

Masing-masing brigade menerima satu paket bantuan alsintan yang terdiri dari Hand Tractor, Tractor Crawler, Traktor Roda 4, Rice Transplanter (mesin tanam padi otomatis), Pompa Air. 

Diwawancarai usai penyerahan, Wabup Mahyunadi menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan Kutim memperoleh bantuan dari Kementerian Pertanian RI. Padahal, menurutnya, pada awalnya Kutai Timur tidak masuk daftar kabupaten penerima.

“Alhamdulillah hari ini kita bisa menyerahkan alat mesin pertanian yang canggih-canggih kepada para brigade pangan. Kita apresiasi kerja keras dari Kepala Dinas DTPHP Kutim yang sigap menyusun proposal. Awalnya kita tidak dapat, karena memang jatah terbatas. Tapi karena ada kabupaten lain yang belum siap, kita ambil kesempatan itu,” ungkap Mahyunadi.

Ia pun menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Pertanian atas kepercayaan yang diberikan kepada Kutai Timur, dan berjanji akan memaksimalkan pemanfaatan bantuan tersebut.

“Insyaallah alat ini akan kita maksimalkan. Kami tidak akan mengecewakan. Kutai Timur menargetkan pencetakan 100 ribu hektar sawah dalam satu periode. Ini adalah langkah konkret yang kita perjuangkan bersama untuk kemandirian pangan dan kesejahteraan petani di daerah,” tambahnya.


Sebelum penyerahan bantuan, Wabup Mahyunadi juga terlibat dalam diskusi intensif bersama para perwakilan brigade pangan yang dipimpin oleh Kadis DTPHP Kutim,Dyah Ratnaningrum. Diskusi tersebut membahas sejumlah persoalan teknis di lapangan, salah satunya adalah masalah sedimentasi saluran irigasi yang menghambat distribusi air ke lahan pertanian.

“Irigasi itu ada yang menjadi tanggung jawab pusat, provinsi, dan kabupaten. Untuk jaringan tersier, itu kewenangan Pemkab Kutim. Dan itulah yang saat ini mengalami sedimentasi cukup parah. Kita sudah jadwalkan rapat bersama Dinas PU pada tanggal 14 Mei nanti untuk membahas langkah teknisnya. Fokusnya ada di Kecamatan Long Mesangat, Kongbeng, dan Kaubun,” jelas Mahyunadi.

Ia menegaskan bahwa perbaikan jaringan irigasi menjadi prioritas demi keberhasilan program perluasan lahan sawah di Kutim.


Dalam kesempatan yang sama, Kepala DTPHP Kutim, Dyah Ratnaningrum , menjelaskan bahwa nilai bantuan yang diberikan kepada masing-masing brigade pangan mencapai kurang lebih Rp2,5 miliar. Menurutnya, bantuan tersebut mencakup alsintan dengan teknologi mutakhir yang sangat dibutuhkan dalam era pertanian modern.

“Awalnya, dalam rapat bersama Menteri Pertanian pada November 2024 lalu, Kutim tidak masuk sebagai penerima bantuan. Tapi kami tidak menyerah. Kami siapkan proposal lengkap. Begitu ada kabupaten lain yang tidak siap, Kutim langsung menyatakan siap menerima bantuan tersebut,” terang Diah.

Ia juga mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat, drone pertanian juga akan segera diterima oleh Pemkab Kutim. Drone ini akan digunakan untuk pemupukan dan penyemprotan hama secara cepat dan efisien.

“Drone ini bisa menyemprot satu hektar lahan hanya dalam waktu 8 menit. Tanpa modernisasi seperti ini, sangat sulit untuk mencapai target 100 ribu hektar sawah. Dengan alat canggih, peluang kita mendapat dukungan APBN juga akan semakin besar,” ujar Dyah Ratnaningrum.


Tak hanya itu, Diah juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kutim dalam menjalankan program Petani Milenial. Program ini bertujuan menarik minat generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian dengan dukungan bibit, pupuk, dan pelatihan.

Perlu diketahui realisasi tanah oplah tahun 2025 sebesar luas lahan 1200 Hektar diantaranya , long masengat Luas lahan 151 Hektar, Bengalon Luas Lahan 150 Hektar, Kaliurang 165 Hektar, Kaubun 489 Hektar, Kongbeng 245 Hektar.

Penulis : Wiryadi

#Footnote
Kabupaten Kutai Timur adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, di Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Sangatta. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 35.747,50 km²  atau 17 persen dari luas Provinsi Kalimantan Timur.  Kabupaten Kutai Timur yang terbentuk sejak 12 Oktober 1999 berdasarkan UU. 47 Tahun 1999 ini memiliki jumlah penduduk 425.613 jiwa (semester 1 tahun 2022), terdiri dari 18 kecamatan, 139 desa definitif, 11 desa persiapan dan 2 kelurahan.