
Fri 29/09/2023
admin
Berita
Terapkan Sistem Pertanian Ramah Lingkungan, Hantarkan Dewi Raih Penghargaan Penyuluh Terbaik Se Kaltim
SAMARINDA - Menerapkan Sistem Pertanian Berkelanjutan sejak tahun 2021 hingga sekarang, menghantarkan Dewi Penyuluh Pertanian di Desa Martadinata, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menjadi Penyuluh Terbaik Se Kaltim. Hal tersebut disampaikan bertepatan dengan kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) Kelembagaan Pertanian Se Kaltim tahun 2023 yang digelar di Ballrom Hotel Bumi Senyiur Samarinda, Senin (25/9/2023) yang digagas oleh Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kaltim.
Keberhasilan Dewi dinobatkan sebagainya penyuluh terbaik se Kaltim ini, berkat Kerjasama Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Kabupaten Kutim melalui dirinya bersama dengan PT Pertamina Gas Operation Kalimantan Area, yang selama kurang lebih tiga tahun terakhir ini, konsen mendampingi para petani menerapkan pertanian berkelanjutan dengan “Sistem Pertanian Ramah Lingkungan”.
“Jadi dalam pelaksanaan tidak lagi menggunakan pestisida kimia. Itu yang kami kembangkan sampai sekarang. Sebelumnya, yang menerapkan hanya 2 kelompok tani tapi sekarang sudah bertambah menjadi 8 kelompok tani,” terang Dewi, saat dihubungi awak media via telepon seluler, Jum’at (29/9/2023).
Lebih jauh ia menjelaskan, penerapan Sistem Pertanian Ramah Lingkungan tersebut, yakni dengan menerapkan pestisida nabati dengan bahan-bahan alami. Walapun beberapa masih menggunakan bahan kimia, tapi masih dalam ambang batas yang normal.
“Dan untuk insektisida benar-benar murni, kita menggunakan bahan-bahan yang ada di lingkungan, seperti cabe, bawang merah, bawang putih. Itu diolah sendiri oleh petani (yang sudah dibina) yang kemudian disemprotkan ke tanaman,” jelasnya.
Ia menyebut, ada 19 kelompok tani yang dibina dan 1 kelompok Wanita Tani. Rata-rata komoditas unggulan di Desa Martadinata adalah tanaman sayur-sayuran. Sehingga pestisida dan insektisida tersebut benar-benar dapat membantu para petani.
“Karena pestisida yang digunakan itu bisa untuk semua jenis tanaman,” tuturnya.
Lebih jauh Dewi yang telah menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) sejak 2014 dan menjadi penyuluh di Desa Martadinata hingga sekarang ini mengaku, untuk produksi pestisida dan insektisida tersebut, telah dibentuk kelompok usaha bersama.
“Ini masih lakukan demplot untuk percontohan, yang bisa dilihat langsung oleh para petani, dalam pengguna pestisida nabati dan insektisida alami ini. Dan kedepan produk ini bakal diproduksi akan dijual di kalangan petani saja,” ungkap Dewi, yang melakukan telah kurang lebih 9 tahun melaksanakan aktifitas pembinaan kepada petani, terhadap semua komoditas, baik pertanian, peternakan hingga perkebunan ini.
Penulis : Wak Hedir
#Footnote
Kabupaten Kutai Timur adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, di Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Sangatta. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 35.747,50 km² atau 17 persen dari luas Provinsi Kalimantan Timur. Kabupaten Kutai Timur yang terbentuk sejak 12 Oktober 1999 berdasarkan UU. 47 Tahun 1999 ini memiliki jumlah penduduk 425.613 jiwa (semester 1 tahun 2022), terdiri dari 18 kecamatan, 139 desa definitif, 11 desa persiapan dan 2 kelurahan.