Fri 06/09/2024
  Admin Berita Berita

Untuk Perkuat Kualitas Kesehatan Masyarakat, Bupati Ardiansyah: Kolaborasi Pemerintah dan Swasta Penting




MUARA WAHAU –  Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melangkah maju dalam upaya meningkatkan layanan kesehatan melalui peluncuran Program Fasilitasi Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR). Acara tersebut berlangsung di Klinik Pratama Rawat Inap PT Swakarsa Sinarsentosa, Desa Muara Wahau, Kamis (04/9/2024) ini menandai dimulainya inisiatif strategis untuk memperkuat kualitas kesehatan masyarakat dengan fokus pada keluarga berencana dan kesehatan reproduksi.

Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, menekankan pentingnya kolaborasi antara sektor pemerintah dan swasta dalam mewujudkan program ini. 

“Kehadiran Klinik Pratama Rawat Inap ini merupakan kontribusi signifikan dari DSN Group kepada masyarakat. Fasilitas ini tidak hanya melayani karyawan, tetapi juga terbuka untuk masyarakat umum,” kata Ardiansyah dalam sambutannya. 

Bupati Ardiansyah menjelaskan program ini merupakan bagian integral dari strategi pemerintah untuk menciptakan keluarga yang sehat dan sejahtera. Dalam hal ini, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), Dinas Kesehatan (Dinkes), serta Dinas Sosial (Dinsos) diinstruksikan untuk terus berkolaborasi dengan Kementerian Agama. 

“Program bimbingan untuk calon pengantin telah berjalan selama tiga tahun dan sangat penting untuk membentuk keluarga yang berkualitas dan kuat,” tambahnya.

Sebelumnya, Kepala Perwakilan BKKBN Kalimantan Timur, Dr. Sunarto, mengapresiasi keberhasilan Program Fasilitasi Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan KBKR di Kabupaten Kutai Timur, yang berhasil melampaui target akseptor KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP).

“Dari target awal 100 akseptor, program ini mencatatkan 129 akseptor,” kata Sunarto.

Menjelang tahun 2024, Sunarto menjelaskan BKKBN menetapkan empat prioritas utama percepatan penurunan stunting, penghapusan kemiskinan ekstrem, optimalisasi Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB), dan program Bangga Kencana. Tak lupa ia menekankan pentingnya penurunan stunting untuk kualitas sumber daya manusia (SDM). Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 yang menunjukkan penurunan balita stunting di Kalimantan Timur dari 23,9 persen menjadi 22,9 persen. Namun, prevalensi stunting di Kabupaten Kutai Timur meningkat dari 24,7 persen menjadi 29,0 persen.

“Pencegahan stunting harus dimulai sebelum pernikahan dengan fokus pada pencegahan anemia dan Kurang Energi Kronik (KEK) pada remaja putri. Program KB pascapersalinan juga berperan penting dalam mencegah stunting dengan memastikan jarak kehamilan yang memadai,” jelasnya

Sunarto berharap semua pihak terus mendukung program-program ini untuk mencapai hasil yang lebih baik di masa depan.

Acara peluncuran juga dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk perwakilan BKKBN Provinsi Kaltim dr. Sunarto, Direktur Bina Pelayanan KB Wilayah Khusus BKKBN Pusat dr. Pirdawati, serta Kepala DPPKB Achmad Junaidi. Turut hadir pula Medical Dept Head Klinik Pratama dr. Sri Santoso, Camat Muara Wahau, Kapolsek, Danramil, serta sejumlah tokoh masyarakat lainnya.

Peluncuran Program KBKR ini mencerminkan komitmen yang kuat dari pemerintah Kabupaten Kutai Timur, sektor swasta, dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di daerah tersebut. Kolaborasi ini diharapkan akan membawa dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat, memperkuat komitmen untuk meningkatkan kualitas hidup melalui program-program kesehatan yang komprehensif dan terintegrasi. Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan akses layanan kesehatan, tetapi juga memperkuat upaya pencegahan stunting dan mempromosikan kesehatan reproduksi yang lebih baik bagi keluarga di Kutai Timur.

Penulis : Tehjo
Editor : Wak Hedir

#Footnote
Kabupaten Kutai Timur adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur, di Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Sangatta. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 35.747,50 km²  atau 17 persen dari luas Provinsi Kalimantan Timur.  Kabupaten Kutai Timur yang terbentuk sejak 12 Oktober 1999 berdasarkan UU. 47 Tahun 1999 ini memiliki jumlah penduduk 425.613 jiwa (semester 1 tahun 2022), terdiri dari 18 kecamatan, 139 desa definitif, 11 desa persiapan dan 2 kelurahan.