
Dispar Kutim dan ICA, Gelar Lomba Cipta Menu Khas Kutim
SANGATTA – Selama pandemi Covid-19 banyak usaha yang sempat terpuruk. Dari beberapa survei, terbukti Usaha Mikro, Kecil dan Menangah (UMKM) yang mampu bertahan. Untuk mendukung ekonomi kerakyatan, Pemerintah Kabuapten Kutai Timur (Pemkab Kutim) berupaya menghidupkan kembali Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Kutim secara perlahan.
Salah satu upaya untuk mendukung itu, Pemkab Kutim melalui Dinas Pariwisata (Dispar), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindang) bekerjasama dengan stakeholder di Kutim, menggelar Expo UMKM Bangkit 2022, yang diselenggarakan selama 19-31 Januari 2022 di Halaman Gedung Expo Sangatta.
Masih dalam rangkaian Expo UMKM, Dispar Kutim bekerjasama dengan Indonesia Chef Association (ICA) menggelar lomba Presentasi Cipta Menu Kutim, dibuka Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, di Halaman Gedung Expo, Sangatta, Selasa (25/1/2022).
Kepala Dinas Pariwisata, Nurullah mengatakan, lomba tersebut diikuti dari kategori umum dan profesi. Kategori umum diikuti sebanyak 24 peserta dan kategori profesi sebanyak 8 orang.
Tujuan dari lomba Cipta Menu Kutim, agar bisa menambah wawasan dan pengatahuan tentang cara bermasak dan menciptakan menu dengan bahan dasar yang ada di wilayah Kutim. Cipta Menu Kutim, menciptakan menu yang belum ada di daerah lain atau kota sehingga bisa dijadikan Menu Khas Kutim.
“Nantinya akan dihasilkan makanan yang dibrand menu khas Kutim. Menu (makanan) khas kutim memang sudah banyak, tetapi belum ditetapkan brand sebagai menu khas Kutim. Dari lomba ini akan dipilih dan ditetapkan. Sehingga ketika ada wisatawan yang berkunjung ke Kutim, bisa ditawarkan menu kas kutim,” ucap Nurullah.
Sementara itu, Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman dalam kesempatan itu mengatakan, Pemkab Kutim pelan-pelan akan menghidupkan Kembali ekonomi kerakyatan dengan berbagai konpsep, dimasa pandemi ini. Disertai dengan memanfaatkan teknologi informasi (TI), dalam berkarya, berbisnis dan sebagainya.
“Dan alhamdulillah, Kutim sejak 2 tahun ini (produk) sudah masuk di dalam pasar global. Seperti, di Pasar India, Malaysia, Singapura, Pakistan, Oman dan Cina. Yang dikirim pisang kepok jenis grecek. Produksi dari 3 kecamatan, yaitu Kaliorang, Kaubun dan Karangan,” ungkap Ardiansyah.
Orang nomor satu di Pemkab ini, meminta Dinas terkait untuk terus melakukan koordinasi dengan UMKM yang ada di Kutim, agar produk Kutim dari Kecamatan lain, juga bisa diekspor ke pasar global.
“Saya minta kepada Dinas Koperasi, agar merangkangkul UMKM Kutim dan mencari lagi pasar di timur tengah. Karna timur tengah ini sudah mulai membuka dirinya setelah pandemi. Saya yakin, mereka pasti butuh kuliner, termasuk produk-produk kita (Kutim),” tuturnya.
Dari hasil lomba itu, Ardiansyah berharap, akan tercipta menu khas kutim yang bahan baku diambil dari Kutim sendiri. Sebab, Kutim memiliki SDA yang luar biasa.
“Kutim ini, hasil laut melimpah. Silahkan dimanfaaatkan, baik hasil di laut maupun hasil di darat. Saya yakin bapak/ibu peserta, pasti masing-masing peserta memiliki (masakan) khas tersendiri,” tutupnya.
Kegiatan tersebut turut dihadiri, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kutim, Siti Robiah, Kepala DPM-PTSP Kutim Teguh Budi Santoso, General Manager Hotel Royal Victoria Sangatta sekaligus Ketua PHRI Kutim Warni, serta uandangan lainnya. Adapun juri utama adalah Mutofik Sultoni atau yang biasa disapa Cheff Muto. (Tim Diskominfo Perstik Kutim)